ADVERTISEMENT
Sabtu, 25 Juni 2022 09:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pabrik peleburan tembaga top Aurubis Eropa mengatakan pihaknya juga tengah mencari energi pengganti. Namun rencana mengadaptasi pembangkit listrik seperti yang dilakukan perusahaan lain dinilai mahal dan memakan banyak waktu.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk di antara perusahaan-perusahaan padat energi di negara itu yang membayar 17 miliar euro untuk energi setiap tahun.
Ketika invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari maka pabrik-pabrik tersebut fokus pada pengurangan emisi karbon yang sejalan dengan upaya Jerman untuk memenuhi tujuan iklim Uni Eropa.
Namun prioritas utamanya beralih ke isu kelangsungan hidup bahkan jika itu berarti perlambatan dalam upaya untuk mengatasi pemanasan global.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, seorang anggota Partai Hijau, mengatakan ketergantungan yang lebih tinggi pada batu bara sebagai sumber energi akan menyebabkan jejak karbon Jerman tumbuh.
Pembakaran minyak untuk menghasilkan listrik, seperti batu bara, menimbulkan polusi yang banyak dan sebagian besar praktik tersebut telah dihapus dari Eropa sejak satu dekade lalu.
Dampak Krisis Pasokan Gas
Minyak dan gas secara historis mempunyai harga yang lebih mahal. Batu bara dinilai sebagai cara termurah untuk mengoperasikan pembangkit listrik. Namun saat ini semua energi mahal dan kondisi pasar yang tidak stabil membuat perhitungan menjadi sangat sulit. Harga listrik dan gas Eropa telah mencapai rekor akibat munculnya kekhawatiran atas invasi Rusia ke Ukraina.
Sejauh ini, Jerman telah mengaktifkan tahap peringatan dini pertama dari rencana tiga tahap untuk mengatasi krisis pasokan gas.
Regulator energi negara itu pada Selasa (22/6/2022) menguraikan rencana untuk memotong penggunaan gas industri melalui sistem tender yang akan mendorong produsen untuk mengkonsumsi lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT