ADVERTISEMENT
Rabu, 22 Juni 2022 23:57 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu petugas teknisi yang menjadi korban berinisial A mengatakan, saat kejadian, dia bersama tim dengan total berjumlah 7 orang tengah menarik kabel telekomunikasi.
"Tiba-tiba ada orang yang ngakunya ormas dari PP dan Forkabi tiba-tiba dia marah-marah ke tim dan tim disuruh berhenti aktifitasnya dan dia minta uang," ujarnya dikonfirmasi Rabu.
Saat A hendak berkoordinasi dengan kantornya terkait hal tersebut, anggota ormas berjumlah tiga orang tersebut kemudian malah mengancam mau mengambil tangga.
A kemudian mencoba menjelaskan baik-baik perihal pemalakan tersebut. Tujuannya yakni supaya A dan timnya tidak dipalak, karena dia dan tim merasa hanya melaksanakan pekerjaan.
"Di situ saya pun langsung negosiasi, ngomong baik-baik kepada orangnya dan disitu langsung disuruh berhenti aktifitasnya dan langsung disuruh pulang," jelas A.
Ditambahkan A, dirinya sempat meminta kartu tanda anggota (KTA) kepada pelaku. Namun pelaku tidak dapat menunjukkan KTA sebagai ormas yang resmi.
Pelaku kembali mengancam korban, bahwa jika tidak dapat memberikan uang yang diminta, maka akan dipersulit ketika korban melakukan perbaikan instalasi di kawasan itu.
Adapun, lanjut A, anggota ormas tersebut meminta uang sebesar Rp1,5 juta.
"Kita disuruh pulang. Kita belum ngasih uang sama sekali karena kita langsung pada pulang. Tangga juga ga jadi diambil," ungkapnya. (Pandi)
Foto
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT