Bini Baru Pisah Ranjang Kok Nekad Dikawini Siri

Sabtu 18 Jun 2022, 08:20 WIB
Ilustrasi Nah Ini Dia, Edisi:  Bini Baru Pisah Ranjang, Kok Nekad Dikawin Siri. (Ilustrasi: Ucha)

Ilustrasi Nah Ini Dia, Edisi: Bini Baru Pisah Ranjang, Kok Nekad Dikawin Siri. (Ilustrasi: Ucha)

SUAMI cap apapun pasti tidak terima, jika bini sahnya dikawin siri orang. Begitu pula Mujiman, 55, dari Jombang (Jatim) ini. Dia sama istrinya, Lilik, 45, baru pisah ranjang belum sampai cerai, kok tahu-tahu istri diserobot Ngadimun, 50. Langsung saja suami istri baru itu dilabrak dan sang pebinor dibabat sabit sampai masuk RSK Jombang.

Hadits Nabi mengingatkan, janganlah melamar perempuan yang sudah dilamar orang. Tapi di era gombalisasi ini, banyak lelaki atau perempuan yang kebelet nikah, sehingga meskipun statusnya masih istri orang dinikah juga. Cuma untuk menghindari masalah, beraninya lewat kawin siri. Prinsipnya, SIM sementara nggak papa, yang penting sudah halalan tayiban wa asyikan untuk dikendarai dan diklakson tet tot, tet tot......

 Ngadimun warga Mojowarno Kabupaten Jombang (Jatim) sudah beberapa bulan hidup menduda. Sebagai lelaki normal yang tak tahan dingin di malam hari, dia mencoba untuk segera cari istri pengganti. Sayangnya,  Ngadimun ini kurang gaul, tapi bawaannya ingin menggauli saja. Akibatnya, dia bukan mencari istri sendiri, tapi lewat temannya yang sudah lama  jadi orang kepercayaannya.

 Dia lalu diperkenalkan dengan Lilik, yang katanya baru saja cerai dari suaminya. Melihat penampilan pisik “si janda”, ukuran celana Ngadimun langsung berubah dari L ke XL. Lilik benar-benar janda yang STNK, menggamit rasa merangsang pandang. Bodinya benar-benar seperti yang diidamkan selama ini, seksi, sekel nan cemekel.

Kalau beli mobil atau motor, pasti pengin langsung menjajalnya. Karena Lilik adalah manusia alias insan bernyawa dan berbudaya, tentu tak boleh langsung main jajal saja. Harus kawin resmi dulu. Sayangnya Lilik tak bisa menunjukkan surat cerai dengan alasan surat cerainya belum turun dari Pengadilan Agama. Padahal Ngadimun sudah kepengin segera menjajalnya, ngebut macam Formula-E di Ancol Jakarta tempo hari.

Solusi satu-satunya hanyalah lewat kawin siri. Sebab ustadz atau kiyai yang menikahkan takkan minta bukti surat cerai segala. Yang penting ada saksi, semuanya beres dan sah secara hukum agama. “Nanti nikah resminya di KUA menyusul,” begitu saran kawan selaku perantara meski tanpa berharap komisi 20 persen.

Benar saja, melalui kawin siri yang tanpa prosedur tetek yang bengek, Ngadimun – Lilik telah sak menjadi suami istri. Lalu keduanya tinggal di sebuah perumahan wilayah Kecamatan Mojoagung. Bukan rumah pribadi yang menjadi persembahan untuk istri baru, melainkan rumah kontrakan untuk jangka waktu 2 tahun. Di tempat inilah Ngadimun menikmati perkawinan gelombang keduanya. Ibarat makan obat sesuai resep dokter, tiga kali sehari sesendok makan. Harus dikocok dulu sebelum pakai!

Enak dan asyik bagi Lilik dan suami barunya. Tapi bagi Mujiman warga Dukuhmojo, belakangan ini merasa enek karena istrinya sudah beberapa minggu tak pernah kembali ke rumah. Memang benar rumahtangganya sedang terjadi konflik horisontal, sehingga berujung sampai gugatan cerai di Pengadilan Agama. Tapi kan belum ada keputusan, bahkan maunya majelis hakim PA, tak perlu cerai lah. “Cerai adalah perbuatan halal yang dibenci Allah,” kata hakim PA mengutip hadits Nabi.

Walhasil, karena belum cerai resmi keduanya masih tinggal serumah, hanya beda kamar tidur alias pisah ranjang. Di pintu kamar Lilik ada tulisan peringatan, selain petugas dilarang masuk. Tapi uniknya, cari makan sendiri-sendiri seperti anak kost. Mujiman juga mencuci sendiri macam Rinso-nya almarhum Krisbiantoro.

Tahu-tahu dengar kabar bahwa Lilik sudah dikawin siri orang dan tinggal di perumahan Majatrisno. Darah petani tanpa dasi ini langsung mendidih, dengan membawa sabit untuk merumput makanan kambing, Mujiman menuju ke alamat tersebut. Benar saja, Ngadimun yang dicari ada di rumah. “Enak saja kamu, Lilik masih istriku yang sah, kenapa kamu kawin siri?” ujar Mujiman sambil membabatkan sabitnya.

Pertama kali kena tangan, sabetan kedua ke arah kepala. Mujiman membabat ke arah kanan, Ngadimun berkelit ke arah kanan pula, ya langsung kena!  Ngadimun ambruk dan suami Lilik ini pun melarikan diri. Untung  pera tetangga segera melarikannya ke RSK Jombang.

News Update