JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri menyebut wartawan saat ini tidak berpegang teguh pada kode etik jurnalistik. Hal itu terlihat dari berbagai pemberitaan yang menyebutkan kerenggangan hubungan Megawati dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut anak sang proklamator Bung Karno tersebut , isu kerenggangan hubungan dengan Jokowi terus 'digoreng' oleh media sehingga menimbulkan opini publik yang negatif.
Hal tersebut diucapkan Megawati dalam sebuah wawancara dengan awak media. Video wawancara tersebut diunggah oleh Pakar Telematika sekaligus Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo melalui akun Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Kamis 9 Juni 2022.
"Wartawan itu, kalian itu harusnya punya kode etik jurnalistik, nah. Tapi kan kalau sekarang tidak. Saya merasa bahwa media sekarang itu tidak lagi mempergunakan hal-hal seperti itu. Jadi ini koreksi kalau mau ditulis silahkan," kata Megawati melalui rekaman video yang dilihat Poskota Kamis 9 Juni 2022.
"Ini ada pak Jokowi ada ibu, bahwa kami ya dari dulu kekeluargaan. Jadi kalau mai istilahnya kan, digoreng-goreng ya itu kan memang begitu," lanjut mantan Presiden Indonesia ke-5 tersebut.
Menanggapi omongan Megawati yang menggunakan istilah media digoreng-goreng, Pakar Telematika sekaligus Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo, malah mengungkit masih mahalnya harga minyak goreng (migor).
Menurutnya, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi tak mampu menurunkan harga migor.
"Ini Statemen ASLI lengkapnya, yg mengatakan bahwa "Wartawan itu mestinya punya Kode Etik Jurnalistik (KEJ), tapi kalau sekarang tidak .. Dirasakannya media sekarang tdk lagi menggunakan (KEJ) itu, "digoreng-goreng..." tulis Roy Suryo melalui Twitter @KRMTRoySuryo2.
"Padahal Migor masih mahal, Gagal diturunkan Iho Bu AMBYAR," (*)