JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisi VI DPR RI cecar Menteri BUMN Erick Thohir soal tidak adanya perusahaan plat merah yang mensponsori Formula E Jakarta.
Menguti berita jakarta.poskota.co.id, Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam menyesalkan sikap Erick Thohir selaku pembantu presiden yang tidak peka terhadap hadirnya negara dalam ajang Formula E.
"Pak Menteri, berapa bulan sebelum Formula E dilaksanakan Pak Jokowi datang ke sana. Kalau Pak Jokowi datang kan kita sebagai menteri, sebagai pembantu presiden, harusnya paham tujuan presiden ke sana memberikan sinyal kepada seluruh menterinya untuk bagaimana bisa membantu agar Formula E ini menjadi sukses, goal-nya bisa menjadi kebanggaan bangsa kita," kata Mufti Anam.
Mufti Anam mengaku sedih ketika Ketua Panitia Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni seperti diberikan harapan palsu oleh Kementerian BUMN hanya karena dijanjikan akan diberikan sponsorship untuk Formula E. "Katanya iya-iya, ternyata enggak ada tuh bantuan (sponsor)," sambungnya.
Mufti berharap Erick Thohir bisa lebih tanggap terhadap kepentingan bangsa dan negara.
Mengingat, kata dia, ajang Formula E merupakan event internasional, bukan kegiatan politik praktis jangka pendek untuk Pemilu 2024.
Dia menyebutnya sebagai suatu keheranan apabila BUMN tidak mendukung hanya karena event ini digagas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
Oleh karena itu, Mufti mengatakan tidak heran apabila Erick Thohir dihujani kritik di media sosial (medsos) lantaran BUMN absen di ajang tersebut.
"Ada juga yang bilang bahwa, oh ini ya kalau acaranya menteri, jangankan sebulan, proposal satu menit sebelum acara Pak Menteri bisa BUMN itu support. Maka kemudian ada kata-kata di masyarakat yang bilang bahwa, oh ini memang sengaja oleh Pak Menteri BUMN untuk BUMN tidak bantu Formula E karena ini kemudian Pak Anies Baswedan jadi kompetitor Pak Menteri," ungkapnya.
Meski begitu, Mufti Anam menegaskan kritikannya soal Formula E ini tidak bertujuan untuk mendukung Anies Baswedan yang digadang-gadang sebagai calon presiden di 2024.
"Saya bicara di sini bukan kapasitas saya mendukung Pak Anies Baswedan atau enggak, tidak. Tapi dalam rangka kepentingan bangsa dan negara. Kalau soal capres, enggak Pak Menteri. Jelas partai kami punya calon Bu Puan Maharani. Sehingga, kami bilang bahwa ini bukan soal mendukung atau tidak mendukung Anies Baswedan, tapi soal kepentingan bangsa dan negara," katanya.