ADVERTISEMENT

Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut, Pedagang di Pasar Agung Depok Berharap Barangnya Tersedia, Sebab Saat Ini Susah

Selasa, 31 Mei 2022 05:06 WIB

Share
Warung sembako di Pasar Agung Depok mulai menjual minyak goreng curah, Senin (30/5/2022).
Warung sembako di Pasar Agung Depok mulai menjual minyak goreng curah, Senin (30/5/2022).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah akan mencabut subsidi minyak goreng curah mulai 31 Mei 2022. Ari (40) pedagang sembako di Pasar Agung Depok ingin mulai memasok minyak goreng curah (non subsidi.)

Ketika subsidi minyak goreng curah dicabut, pedagang berharap berharap barangnya tersedia.

 Ari mengaku minyak goreng curah itu belum tentu tersedia. Ia juga berharap, penghapusan subsidi minyak goreng curah barangnya tersedia.

Dengan pencabutan subsidi diharapkan dapat membantu menambah ketersediaan minyak goreng. Saat ini susah cari barangnya.

"Saya sudah pesan ke supplier, cuman belum datang, belum tahu juga datang atau enggak minyaknya. Ya saya harap sih ketika subsidi dihapus, minyaknya juga ada," kata Ari saat ditemui di lokasi, Senin (30/5/2022).

Selain itu, Ari memilih tidak menjual minyak goreng curah bersubsidi lantaran sulit untuk menerapkannya. 

"Saya enggak ikut yang subsidi, soalnya sulit. Karena cuman berdua yang jaga warung. Belum lagi nulisnya, repot deh," kata dia.

Ari mengatakan harga minyak goreng curah saat ini masih di angka Rp18 ribu per liter, sementara harga minyak goreng curah bersubsidi Rp 14 ribu per liter. 

"Saya belinya Rp16.250 per liter, saya jual Rp18 ribu. Orang (pembeli) tahunya mahal doang, padahal modalnya kan sama plastik juga saya beli," lanjutnya.

Sementara itu, harga minyak goreng kemasan yang dijualnya berkisar antara Rp23 ribu hingga Rp26 ribu tergantung jenis dan mereknya.

Ia pun berharap harga minyak goreng kembali normal sehingga ketersedian minyak terpenuhi dan pembeli tak usah mengantre panjang untuk mendapatkan minyak goreng curah bersubsidi.

"Pengennya turun harganya sama semua, engga usah mengantre kayak gitu kasian," pungkasnya.

Hal serupa dirasakan Sri Wilasih (40) pedagang pecel lele ini mengaku mulai memasok minyak goreng curah untuk kebutuhan dagangannya.

"Mau engga mau harus beli banyak, soalnya persiapan untuk warung terlebih takut nanti harganya naik lagi kayak kemarin," kata Sri.

Sri berujar, harga minyak goreng curah sempat membengkak hingga 20 ribu per liter. Hal itu juga turut berdampak bagi modal dan pendapatannya.

"Berdampak banget, sampai harga dagangan saya naikin seribu. Soalnya emang kan minyaknya lagi mahal, terus sulit waktu itu," tambahnya.

Kendati demikian Sri berharap, pemerintah dapat menstabilkan harga minyak goreng curah usai dilakukan penghapusan subsidi.

"Ya harusnya sih engga di cabut ya subsidi nya, kalaupun ternyata harus di cabut ya jangan terlalu mahal harga yang akan datang" pungkasnya. (nitis)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT