ADVERTISEMENT

Menteri Kesehatan Singapura: Cacar Monyet Tidak Akan Jadi Pandemi

Selasa, 31 Mei 2022 11:00 WIB

Share
Cacar Monyet
Cacar Monyet

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SINGAPURA, POSKOTA.CO.ID - Cacar monyet tidak akan menjadi pandemi seperti COVID-19.

Keterangan ini disampaikan Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung.

Dia meyakini cacar monyet mungkin tak bakal berubah menjadi pandemi seperti virus corona.

"Itu disebarkan lewat kontak fisik jarak dekat dan bukan lewat udara layaknya COVID-19 yang menyebar lebih cepat dan luas," ucapnya pada hari Minggu (29/5/2022) seperti dikutip dari Channel News Asia.

"Cacar monyet ini telah menarik banyak perhatian termasuk di Majelis Kesehatan Dunia yang baru-baru ini saya hadiri. Karena penyakit ini bukan lagi penyakit langka yang terbatas di tempat-tempat tertentu di Afrika. Tetapi ditularkan dari manusia ke manusia lain di beberapa wilayah dunia," tegasnya.

Ong Ye Kung mengajak warga Singapura tetap waspada akan penyebaran cacar monyet.

Dia mengimbau orang-orang yang mengalami ruam baru yang tidak dapat dijelaskan segera konsultasi ke dokter.

"Sebagian besar disebabkan oleh penyakit yang umum seperti cacar air. Tetapi bila Anda terinfeksi cacar monyet, anda dapat menerima perawatan yang sesuai dan mencegah penyebaran di masyarakat sekitar Anda," paparnya.

Ong Ye Kung menyatakan negaranya akan bisa mendeteksi kasus cacar monyet dalam beberapa pekan ke depan.

"Dalam beberapa pekan ke depan, kita tak seharusnya kaget bila cacar monyet terdeteksi di Singapura mengingat masyarakat kita sering bepergian dan negara kita merupakan pusat komersial dan internasional," katanya dalam unggahan Facebook pada Sabtu (28/5/2022) seperti dikutip dari Straits Times.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT