ADVERTISEMENT

Lagi! PDIP Murka ke Anies, Disebut Ada Pihak-pihak Gagalkan Perhelatan Formula E Digelar di Monas: BOHONG

Selasa, 31 Mei 2022 09:51 WIB

Share
Kolase Gilbert - Anies Baswedan. (foto_poskota)
Kolase Gilbert - Anies Baswedan. (foto_poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fraksi PDIP DPRD DKI  sangat menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menuding ada pihak-pihak yang menggagalakan perhelatan Formula E dari venue di Monas ke Ancol, Jakarta Utara.

Hal tersebut disampaikan Anies dalam acara PKS DKI beberapa hari lalu.

Menurut Anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan, seharusnya Anies menjelaskan hal tersebut di dalam sidang paripurna DPRD DKI.

"Seharusnya itu dijelaskan secara kesatria di sidang Paripurna Interpelasi DPRD, termasuk pengrusakan hutan kota yang dilakukannya dengan menggunduli Monas," ujar Gilbert dalam keterangan tertulis yang diterima Poskota, Selasa (31/5/2022).

 

Gilbert menyebut, pernyataan yang dilontarkan Anies dalam acara PKS berbohong. Sebab, kesepakatan itu dibuat oleh Gubenur Anies oleh pihak asing tanpa melibatkan DPRD DKI Jakarta.

"Penjelasan ini tidak jujur, karena justru Anies sendiri yang membuat kesepakatan Formula E dengan pihak asing tanpa melibatkan DPRD, dan jelas melanggar aturan," kata Gilbert.

Legislator Kebon Sirih ini menyebut, pemilihan Monas sebagai lintasan ajang balap mobil listrik awalnya tanpa pertimbangan yang baik dan melanggar aturan cagar budaya.

"Sehingga apabila pihak yang berwenang tidak memberi ijin penggunaan Monas, itu justru sesuai UU. Jangan yang melanggar aturan seakan-akan benar dan membuat kesan seakan-akan korban padahal yang bersangkutan melanggar aturan," jelas Gilbert.

 

Politikus PDIP ini juga mengatakan, seharusnya permohonan Monas untuk jadi venue sendiri sejak awal sudah sangat kacau, karena Anies menyurati Sekretariat Negara (Setneg) dan mengatakan sudah mendapatkan ijin dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dari Tim Sidang Pemugaran. 

"Setelah terbuka ke publik, bukannya minta maaf sudah melakukan pembohongan publik, malah mengatakan itu salah ketik. Padahal jelas Prof. Mundarjito (almarhum) sebagai Ketua TACB membantah tidak pernah memberi rekomendasi, artinya bukan salah ketik," tandas Gilbert.

Maka dari itu, Politikus partai besutan Megawati Soekarno Putri ini meminta kepada Gubernur Anies untuk berprilaku jujur sebagai seorang pejabat.

"Sebaiknya pejabat membiasakan berkata jujur, karena masyarakat bukan orang bodoh," pungkas Gilbert.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara banyak soal pemilihan lokasi venue Formula E yang awalnya hendak digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, akhirnya diselenggarakan di Ancol, Jakarta Utara.

Anies berkata terpilihnya Ancol setelah beberapa lokasi ditolak. Namun, ada hikmah tersendiri dari kejadian ini. 

Pernyataan Anies itu kemudian viral di media sosial dan sempat diunggah juga oleh Relawan Anies, Geisz Chalifah dalam akun instagramnya, @geisz_chalifah, Minggu (29/5).

"Ini disiarkan langsung lebih dari 170 negara, menyiarkan langsung pertandingan itu. Kami ingin kita punya ikon yang dunia tahu, kenapa ingin di Monas? Supaya wajah Monas itu, gambar Monas itu nanti menjadi ikon dunia," kata Anies dalam video tersebut.

"Itu cita-citanya. Eh, enggak boleh bapak-ibu. Ya, sudah, jadi pindah ke mana? Pindah ke Ancol," tambah Anies. (CR01)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT