ADVERTISEMENT

Tingkatkan Produksi Kripik Sukun Lewat Tampilan Kemasan, Asmanah: Penjulan Melonjak hingga 1.000 PCS per Bulan

Minggu, 29 Mei 2022 09:04 WIB

Share
Asmanah selaku pemilik UMKM Bayu Samudra. (Ist)
Asmanah selaku pemilik UMKM Bayu Samudra. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perlu strategi jitu dalam berdagang agar usaha yang dibangun bisa menghasilkan laba yang memuaskan. Hal tersebut seperti yang dilakukan, Asmanah selaku pemilik UMKM Bayu Samudra. 

Asmanah yang memproduksi keripik sukun menyampaikan jika kemasan menjadi salah satu faktor guna menarik konsumen untuk membeli. 

Dia menceritakan, saat merintis usaha keripik sukun, dirinya menggunakan kemasan plastik yang direkatkan dengan staples. 

Kala itu, dia mengaku mendapat saran dari pembeli agar kemasan lebih dipercantik dan jangan menggunakan staples karena dikhawatirkan bisa tertelan saat mengonsumsi. 

 

"Konsumen komentarin soal kemasan ya. Pas waktu pertama saya ngeluarin produk kan (kemasan) plastik putih pakai staples. Mereka komentar begini, 'apa bisa dibagusin lagi kemasannya,' terus sama, 'apa bisa enggak usah distaples? karena khawatir takutnya termakan'," ucap Asmanah kepada PosKota, Kamis (26/5/2022). 

Dari situ, akhirnya Asmanah berpikir untuk mengubah tampilan produk keripik sukun menjadi lebih bagus.

Melalui pelatihan yang digelar Pemprov DKI Jakarta lewat program Jakpreneur, dirinya mengaku bisa mengembangkan usaha lebih baik. Salah satu upaya dilakukan dengan mengubah kemasan menjadi flexypack dari yang sebelumnya hanya plastik putih. 

Selain itu, produk keripik sukun buatannya juga sudah mendapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga pembeli tak perlu ragu untuk mengkonsumsi. 

 

"Dari situlah usaha saya mulai berkembang. Biasanya sebulan paling laku 200, 300 pcs sekarang sebulan mencapai 1.000 pcs," ucap Asmanah. 

Kini dia mengaku bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp15 juta berbeda ketika pada awal merintis usaha yang hanya mendulang omzet Rp300 ribu-Rp400 ribu per bulan. 

"Yang beli biasa paling banyak di daerah Jakarta ya terus Bekasi, Bogor. Saya jual lewat online Instagram @bayusamudra.id, atau via aplikasi Whatsapp," kata Asmanah. 

Adapun, Asmanah memilih keripik sukun sebagai produk yang dijual sebab tempat dia tinggal,  di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, banyak sekali pohon sukun. 

Dari situ dia memanfaatkan hal tersebut untuk dijadikan sebagai camilan yang lezat. Terlebih lagi, keripik sukun menjadi makanan khas Kepulauan Seribu. 

"Buah sukun itu makanan favorit di Pulau Untung Jawa, nah pas udah jadi keripik, bisa menjadi camilan, atau pas makan nasi bisa sebagai pengganti kerupuk," terang Asmanah. 

Dia pun berharap kepada pemerintah agar bisa memberi ruang promosi untuk usaha yang memproduksi makanan dari buah sukun agar sukun bisa dikenal lebih banyak lagi oleh masyarakat sebagai makanan khas atau buah tangan dari Kepulauan Seribu. 

"Harapan biar lebih dikenal lah, ini makanan khas Kepulauan Seribu," jelas Asmanah. (Ardhi) 

 

ADVERTISEMENT

Reporter: Ardhi Ridwansyah
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT