Politisi Senior Golkar Usulkan Jokowi Pimpin Reformasi Jilid II: Ganti Kabinet Indonesia Maju dengan Kabinet Raksasa!

Minggu 29 Mei 2022, 20:58 WIB
Presiden Joko Widodo diusulkan memimpin reformasi jilid II dan mengganti Kabinet Indonesia Maju dengan Kabinet Raksasa. (foto: ist/biro pers)

Presiden Joko Widodo diusulkan memimpin reformasi jilid II dan mengganti Kabinet Indonesia Maju dengan Kabinet Raksasa. (foto: ist/biro pers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR, Ridwan Hisjam menyetujui perlu dilakukan segera reformasi jilid II di Indonesia. Ia mengusulkan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi selaku kepala negara memimpin langsung gerakan tersebut.

Politisi senior Partai Golkar ini menilai, pascareformasi jilid I pada 1998, Indonesia belum tampak lebih baik dalam hal penegakan hukum, demokrasi, pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi, sehingga perlu dilakukan perbaikan.

"Reformasi jilid II ini sebenarnya sudah terlambat karena fasenya 20 tahun. Jadi sejak reformasi jilid 1, maka 20 tahun setelahnya harus sudah dilakukan reformasi pada 2018 sampai 2020 kemarin," kata Ridwan dalam keterangannya, Minggu 29 Mei 2022.

Ridwan menyebut ada beberapa alasan mengapa Indonesia perlu ada reformasi jilid II. Pertama, ancaman ekonomi yang sampai saat ini belum ada kepastian, sehingga berpotensi mengakibatkan kerawanan sosial.

Kedua, adanya pandemi yang belum juga berakhir dan berdampak hebat terhadap seluruh sendi-sendi kehidupan. Ketiga, maraknya politik identitas yang sangat berpotensi memecah belah kerukunan atau keberagaman masyarakat Indonesia.

"Mau tidak mau, reformasi jilid II ini harus dilakukan, dan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Reformasi adalah upaya mengeluarkan Indonesia dari krisis multidimensi, dan itu kendalinya ada di Jokowi," terang Ridwan.

Seperti halnya reformasi jilid 1 yang menghendaki adanya amandemen UUD 1945 selama empat kali. Maka dalam reformasi jilid II ini, kata Ridwan, Jokowi juga perlu segera melakukan amandemen UUD 45 yang kelima, sebagai bentuk penyempurnaan.

"Perlu segera dilakukan reformasi konstitusi dengan amandemen UUD 45 sekali untuk yang kelima. Ini sebagai bentuk penyempurnaan dari amandemen sebelumnya agar Indonesia kembali on the track, sesuai dengan keinginan dan cita-cita pendiri bangsa yakni Sukarno-Hatta," terang Ridwan.

Kabinet Raksasa

Kemudian langkah selanjutnya adalah, dalam reformasi jilid II ini kata Ridwan, Jokowi perlu mengganti Kabinet Indonesia Maju dengan Kabinet Raksasa, caranya melalui reshuffle besar-besaran di dalam tubuh kabinet saat ini. 

Menurut Ridwan Kabinet Indonesia Maju saat ini tidak tepat, karena faktanya Indonesia dianggap mengalami kemunduran.

Berita Terkait
News Update