JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pegiat media sosial yang juga mantan kader Partai Solidaritas (PSI), Husin Alwi Shihab menyebutkan orang yang mengundang Ustaz Abdul Somad (UAS) di acara halal bi halal di Sumenep, Madura, diduga terafiliasi dengan Hizbud Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) .
"Masjid Nur Muhammad ini yang juga engundang residivis Sugik Nur, HH untuk ceramah di Masjidnya. Masjid Nur Muhammad ini juga diduga berafiliasi dengan HTI FPI," katanya melalui akun Twitter-nya seperti dikutip jakarta.poskota.co.id.
Husin Alwi juga menuding pengurus Masjid tersebut adalah oknum Muhammadiyah. "Mayoritas pengurus Masjid ini didominasi oleh oknum dari Muhammadiyah yang selalu membangun sentimen di kalangan Nadliyin di Sumenep," katanya.
"Ngundang UAS merupakan bagian dari misi mereka. Saya juga menduga pelopor UAS keliling di Ponpes di Madura itu berafiliasi dengan HTI FPI," lanjut Husin Alwi.
Sebelumnya UAS menggelar tabliq akbar di Sumenep dengan dihadiri ribuan warga. Baik dari kalangan santri dan masyarakat biasa. Namun Husin Alwi memastikan bahwa di Sumenep terdapat paham radikal.
Meski begitu, Husin Alwi enggan menuding warga Sumenep radikal. Dia hanya menegaskan bahwa UAS salah satu yang radikal.
"Apakah di Sumenep gak ada yang menganut paham Radikal? Ya pasti ada, semua tempat ada, bahkan di tempat mayoritas non-muslim juga ada radikalis. Apalagi di Sumenep. Tapi apakah warga Sumenep semua radikal, itu yg bilang media abal-abal, bukan saya. Tapi apa UAS radikalis? iya," katanya.
Dia menambahkan, saat ini masalah yaitu di Indonesia adalah tidak hukum yang bisa menertibkan Ustaz-ustaz radikal. Tetapi dia yakin, UAS bisa ditangkap jika ada terbukti terafiliasi tindakan terorisme.
"Yang jadi problem saat ini di Indonesia ustad radikalis tidak dapat ditindak secara hukum. Namun apabila ada bukti permulaan UAS dalam ceramahnya ada afiliasi dengan terorisme atau seperti contoh kasus Munarman dan dokter Sunardi, UAS uda pasti diciduk oleh Densus 88," kata Husin Alwi.
"Jadi kalau masih ada yang percaya dengan UAS atau ada yg bela UAS saya duga itu bagian dari upaya mereka menegakkan Negara Syariah seperti kemauan HRS dkk. Demi NKRI saya akan lawan mereka semua. Akidah saya, Hubbul Wathon Minal Iman!" tutupnya.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir angkat bicara terkait polemik Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Indonesia.