ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Bukannya Turun, Malah Naik

Selasa, 24 Mei 2022 08:45 WIB

Share
Kartun Sental-Sentil
Kartun Sental-Sentil "Obrolan Warteg: Bukannya Turun, Malah Naik". (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“DENGAR-dengar harga cabai naik ya bu?” tanya Yudi kepada Ayu Bahari, ibu pemilik warteg langganannya.

“Betul mas Yudi, sudah sepekan ini harga cabai dan bawang naik,” jawab Ayu. “Di pasar sudah mentok Rp50 ribu per kilogramnya.”

“Kalau gitu saya makan nggak usah pakai sambal aja bu,” kata Yudi sok
ikut prihatin.

 “Nggak gitu juga mas. Sambal nggak ibu kurangi pedasnya kok...,” kata Ayu tersenyum. “Silakan ambil sambal sesuai selera.”

Diberitakan di media ini, harga cabai rawit mulai naik dalam beberapa hari terakhir ini. Dengan kenaikan ini, tentu akan membebani pedagang warteg.

Pengeluaran makin bertambah, tetapi pedagang menahan diri untuk tidak menaikkan harga jual. Ini sebagai bentuk bentuk servis kepada para pelanggan seperti dilakukan ibu Ayu.

Di sisi lain, seperti dikatakan Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni, pedagang tidak menaikkan harga karena daya beli masyarakat belum pulih menyusul pandemi Covid-19.

Apa yang dikatakan Ketua Kowantara ini, tak ubahnya pedagang warteg pro rakyat, peduli kepada masyarakat, setidaknya kepada para pelanggannya yang mayoritas kelas menengah ke bawah, meski kelas atas acap makan di warteg.

Tak sedikit pula pejabat yang sering nongkrong mencicipi masakan khas rakyat, Anies Baswedan satu di antaranya. 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT