JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus rudapaksa remaja wanita di Pademangan, Jakarta Utara.
Para pelaku diketahui berjumlah 3 orang, masuk ke dalam rumah korban dengan modus mencari kakak korban.
Kanit PPA Polres Metro Jakarta Utara, AKP Marotul Aeni mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban berinisial SV (19) dan langsung melakukan penyelidikan di kediaman korban yang juga yang juga menjadi TKP.
"Untuk kasus (laporan pemerkosaan) Pademangan memang ada yang lapor ya. Seorang perempuan dia di datangi tiga orang dengan masuk rumahnya secara paksa," kata Aeni saat ditemui di Mapolres, pada Senin (23/5/2022).
Menurut Aeni, sebelum diperkosa, ketiga pelaku sempat menanyakan keberadaan kakak korban. Namun karena yang bersangkutan tidak ada dilokasi, pelaku langsung melakukan dugaan pemerkosaan terhadap korban.
"Tiga orang itu mencari kakanya (korban). Karena kakanya engga ada, adanya hanya korban, tiba tiba tiga pelaku itu menurut pelaporan melakukan pemerkosaan secara paksa," ungkap Aeni.
Selain itu, Aeni mengungkapkan posisi korban yang sedang sendirian di rumah juga membuat pihaknya kesulitan untuk menemukan barang bukti maupun saksi.
“Karena alat buktinya sangat kurang, dan kita akan mencari siapa pelakunya. Karena dia sendiri engga kenal orang tersebut," terangnya.
Adapun saat ini polisi telah menunggu hasil visum, Aeni juga mengatakan PPA Polres Metro Jakarta Utara juga telah berkordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk pendampingan.
"Kita sudah visum dan hasilnya masih menunggu. Kita juga bekerja sama dengan
P2TP2A untuk bantuan pendampingan secara psikologis. Kalaupun dia ada gangguan psikis dan trauma agar segera kita lakukan pemulihan," Tuturnya.
Menurut penuturan RT setempat, Sujito (32) mengatakan dirinya menerima laporan dari keluarga korban bahwa SV diperkosa saat kondisi sepi atau tinggal sendirian dengan kondisi rumahnya dibobol.
"Kejadiannya itu sekitar tanggal 11 atau 12 Mei. Saya sih dapat laporannya dari pihak keluarganya kalau anaknya itu (SV) diperkosa, terus rumahnya dibobol," kata Sujito saat ditemui di lokasi, Senin (23/5/2022).
Menurut Sujito menurut penuturan SV saat itu dirinya sedang sendirian di rumah. Kemudian sekira pukul 23.00 WIB ada tiga pria masuk ke dalam rumah dan naik ke lantai dua.
"Saya tanya ke korban, katanya orang masuk rumah dia, kemudian rumahnya dibobol. Terus dia (korban) posisinya lagi di lantai dua, terus dia katanya dipukul, terus mulutnya dibekap, tangan diikat terus dia diperkosa sama dilecehkan tiga orang cowo," ungkapnya.
"Dia sempat kasih lihat, dia luka di bagian mata sama bagian pipi bawah bagian kanan, luka memar. Ada pemukulan sepertinya, ada bekas dianiaya," lanjut Sujito.
Sujito menerangkan, sosok ibu dari SV merupakan perawat orang tua di wilayah Kalimantan. Hal tersebut membuat SV hanya tinggal satu atap dengan sang kakak.
Namun itu di perparah lantaran sang kakak merupakan orang yang biasa menghabiskan waktu diluar rumah, sehingga membuat SV kadang harus tinggal sendirian.
“Dia tinggal sendiri. Tapi kadang kakaknya pulang seperti beberapa hari yang lalu,” tukasnya.
Adapun pada hari ini korban SV didampingi pihak Pengurus Rukun Warga (RW) bersama dengan pihak kelurahan datang ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara. (CR06)