Cerita asli KKN di Desa Penari. (instagram/@tissabiani)

Film

Erick Thohir Penasaran dengan KKN di Desa Penari, Ternyata Ini Kisah Aslinya

Kamis 19 Mei 2022, 11:52 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Popularitas KKN di Desa Penari banyak mengundang banyak pertanyaan dari berbagai pihak, tak terkecuali Menteri BUMN Erick Thohir.

Hingga saat ini, film tersebut setidaknya sudah ditonton lebih dari 6,2 juta penonton, lho.

Salah satu yang mengundang pertanyaan warganet adalah kebenaran kisah tersebut, yang konon merupakan kisah nyata tahun 2009 lalu.

Demi menjawab rasa penasarannya, Erick Thohir sengaja mendatangi serta mempertanyakan langsung cerita viral yang diangkat dari utas Twitter @SimpleMan itu, lho.

Ia bahkan rela menemui Sudirman, pengelola dan penjaga kawasan Rowo Bayu.

Pria tersebut menjelaskan, film viral itu merupakan kisah nyata, bukan mitologi atau dongeng semata.

Sebagai informasi, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur diyakini sebagai lokasi kejadian sebenarnya, lho.

Rowo sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang berarti rawa atau genangan air di area hutan atau dekat hutan.

Berikut detail kisah sesungguhnya dari KKN di Desa Penari versi Kepala Desa Bayu, dikutip dari Instagram @erickthohir, Kamis (19/5/2022).

Sudirman mengungkapkan bahwa cerita Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu benar terjadi di Rowo Bayu.

"Iya, ini nyata dan program KKN itu dilaksanakan di tahun 2008, diikuti oleh enam mahasiswa dari Surabaya," ujar Sudirman.

Ia menjelaskan, ada dua mahasiswa yang menjalin hubungan asmara.

Saat menjelajahi kawasan Rowo Bayu, dua mahasiswa itu keluar dari batas wilayah yang telah ditetapkan.

"Mereka menjelajah itu tidak di situs, agak di utaranya," tutur Sudirman.

"Di situ, keduanya ketemu dengan seseorang, lalu diajak mampir ke rumahnya," tambahnya.

Sudirman juga menjelaskan, mereka disuguhi segala macam makanan.

"Si mahasiswa bertanya desa apakah itu, dan dijawab si empunya rumah kalau itu adalah Desa Penari," tutur Sudirman.

Menjelang sore keduanya pun pulang, lalu diberikan bingkisan dengan kemasan kertas koran untuk dibawa ke tempat KKN.

Ketika bertemu dengan empat kawannya di wisata Worobayu, mereka berkumpul, tepatnya di bawah tiang bendera.

Keduanya pun bercerita tentang desa penari itu, lalu menunjukkan oleh-oleh yang diberikan sang pemilik rumah.

"Ketika bingkisan dibuka yang awalnya dibungkus koran, ternyata daun talas. Isinya kepala kera baru dipotong," ujar Sudirman.

"Si mahasiswa laki-laki langsung pingsan dan beberapa hari kemudian meninggal dunia, sedangkan wanitanya, satu bulan menyusul, meninggal juga," tambahnya.

Sudirman juga menjelaskan bahwa itu merupakan cerita sesungguhnya dari kepala desa Rowobayu.

Menedengar cerita dari Sudirman, Erick Thohir merasa takut dan merinding.

Padahal menurut agenda, ia berencana datang ke lokasi Rowo Bayu yang kabarnya kini telah menjadi desa wisata.

"Ke Desa Penari siang-siang saja, kalau malam nanti ada yang tertinggal, saya takut," tutur Erick.

Tags:
KKN Di Desa Penarierick thohirlokasi kkn di desa penari

Administrator

Reporter

Administrator

Editor