Duta Besar Palestina: Konflik Dengan Israel Bukan Persoalan Agama

Kamis 19 Mei 2022, 18:30 WIB
Zuhair Al Shun

Zuhair Al Shun

YOGYAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pertikaian di kawasan Palestina adalah persoalan politik. Hal ini ditegaskan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun.

Menurutnya penegasan ini penting karena di Indonesia terkait konflik Palestina sering dianggap berlandaskan agama.

“Banyak orang Yahudi yang masih tinggal bersama kami di kota Yafa. Tidak ada masalah,” kata Zuhair Al Shun ketika memberikan kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada Selasa (17/5/2022) seperti dikutip dari VOA.

“Kami melakukan muamalah atau berinteraksi sosial secara biasa sesuai tuntunan yang ada,” lanjutnya.

Zuhair Al Shun memberikan kuliah bertema Masa Depan Palestina: Membuka Jalan untuk Perdamaian Berkelanjutan (The Future of Palestine: Paving The Way for Sustainable Peace).

Dalam paparannya dia menyebutkan bahwa Palestina terbentuk oleh komunitas Muslim, Kristen, dan Yahudi yang awalnya dulu tinggal bersama dalam damai.

Pasca Deklarasi Balfour pada 1917 kemudian kondisi mulai berubah. Ini membuat seolah-olah bangsa Yahudi diberikan rumah.

Sejak saat itu sejumlah pihak mulai berusaha memelintir apa yang awalnya sebuah konflik politik sehingga menjadi perang agama.

Kitab suci memberikan dalil kuat untuk menyatukan kekuatan melawan Israel atas nama agama. Namun Zuhair Al Shun sekali lagi mengulang, konflik yang terjadi bukan soal agama.

Karena itu penyelesaian yang dilakukan adalah pendekatan politik. Membantu Palestina juga bukan hanya soal membantu Muslim tetapi juga mendukung umat Kristen yang hidup di sana.

Bagi bangsa Palestina konsep ahlul kitab mendekatkan agama-agama yang ada. Konsep ini menerangkan bahwa orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Islam memiliki kedekatan karena agama mereka sama-sama semitik atau samawiyah.

“Jadi kami bisa memiliki pola berpikir, pola penerimaan, atau pola beragama yang mirip. Jadi sebenarnya tidak ada masalah, kami bisa hidup berdampingan,” tegas Zuhair Al Shun.

Persoalan selama 74 tahun ini tidak selesai karena masalah politik yang muncul dipropagandakan untuk kepentingan tertentu oleh kelompok-kelompok yang berkonspirasi. Tidak mengherankan jika krisis di Palestina tidak selesai sampai hari ini.

Zuhair Al Shun menyebutkan fakta sejarah membuktikan bahwa Palestina adalah tanah air mereka.

PBB telah memutuskan pembagian wilayah 56 persen untuk Israel dan 44 persen untuk Palestina. Namun penguasaan wilayah terus dilakukan Israel hingga hanya 22 persen wilayah yang dikuasai Palestina. Upaya pencaplokan masih terus dilakukan sampai saat ini. ***

Berita Terkait
News Update