ADVERTISEMENT
Selasa, 17 Mei 2022 10:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Presiden Jokowi kemarin bertemu Elon Musk seolah-olah bahagia betul ketemu Elon Musk? apa poinnya? oh akan ada perjanjian high tech, kita akan undang inventor dan investor untuk high tech. Hi Tech untuk apa? Hi Tech kan fasilitas untuk operasionalkan potensi yang ada di kita, potensi kita nggak punya, itu punya asing semua," kata Rocky Gerung.
"Kan cara berfikir yang saya sebut tadi itu kosong, anda punya teknologi kemampuan untuk mengalgoritma semua problem tapi yang dialgoritma itu bukan punya kita," tambahnya.
Rocky juga mengungkapkan bahwa yang diinginkan rakyat adalah harga minyak goreng yang terkendali. Space X bukanlah solusi untuk masalah bangsa itu.
"Yang kita ingin itu adalah harga minyak goreng dikendalikan? Pakai apa? Dikendalikan pakai Space X? Hal yang prinsipil di kita, yang kita ingin adalah kapasitas menumbuhkan ekonomi berhubungan langsung dengan daya beli rakyat kita, itu yang mesti didorong," katanya
Selain itu menurut Rocky, bangsa ini harus tumbuh pada ekonomi yang real dan bukan fiksi. Dia juga menilai perusahaan start up yang ada juga termasuk fiksi. Maksudnya, potensi profit dari itu belum jelas adanya.
"Padahal sebetulnya bangsa ini harus tumbuh pada ekonomi yang real, bukan fiksi. Itu semua fiksi, start up itu fiksi. Yang dalam satu putaran berubah kapasitas kita akan ada profit, oh iya masa depan pasti ada profit, kapan masa depan itu? 3.000 tahun lagi pasti ada profit," ujar Rocky Gerung terkait pertemuan Jokowi dan Elon Musk yang terkesan norak baginya. (firas)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT