Bahaya bulu kucing (Foto: Freepik)

LIFESTYLE

Lucu dan Menggemaskan? Penyuka Kucing Wajib Tahu Bahaya Ini Jika  Berniat Pelihara

Sabtu 14 Mei 2022, 19:04 WIB

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Memelihara kucing memanglah lucu dan menggemaskan, namun kamu perlu berhati-hati akan bahaya terhadap bulunya.

Terlebih, penting sekali bagi kamu yang memelihara kucing dirumah.

Kamu bisa menghindari beragam penyakit yang diakibatkan karena bulu kucing dan mengetahui cara pencegahannya.

Bahaya bulu kucing merupakan hal yang sangat penting untuk diwaspadai.

Hal ini dikarenakan bulu kucing bisa mengandung bakteri serta parasit yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam penyakit mulai dari kurap sampai toksoplasmasis.

Berbagai Penyakit yang Disebabkan oleh Bulu Kucing

Bulu kucing yang indah sering kali menjadi daya tarik untuk dipelihara. Namun, ada beberapa potensi penyakit yang dapat disebabkan oleh bulu kucing, antara lain:

1. Penyakit cakar kucing (cat scratch disease)

Penyakit cakar kucing disebabkan oleh infeksi bakteri Bartonella henselae. Bakteri ini tak hanya mampu berpindah ke manusia lewat gigitan atau cakaran kucing, tetapi juga melalui bulu kucing.

Saat mengelus bulu kucing yang terkontaminasi bakteri dan secara tidak sadar langsung menyeka mata, kamu dapat berpotensi terkena penyakit ini.

Penyakit cakar kucing dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius bagi orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau AIDS atau pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.

2. Kurap (ringworm)

Kurap merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita pada kulit. Penyakit ini dapat ditularkan oleh hewan ke manusia, dan salah satunya adalah kucing.

Kucing merupakan hewan yang sering terinfeksi kurap. Hewan ini bisa terkena kurap apabila bulunya sering basah atau jarang dibersihkan.

Kamu perlu waspada saat menemukan gejala kurap pada kucing, seperti adanya area melingkar yang berkerak dan disertai rontoknya bulu.

Apabila kucing kamu terkena kurap, bawalah ke fasilitas atau klinik kesehatan hewan dan bersihkan rumah secara menyeluruh agar tidak ada spora jamur yang tertinggal.

3. Toksoplasmosis

Ini merupakan penyakit yang disebabkan karena parasit Toxoplasma gondii. Tentunya parasit ini terdapat pada kotoran kucing yang sudah terinfeksi dan dapat menular ke manusia.

Penyakit ini membahayakan ibu hamil dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Umumnya pada ibu hamil, toksoplasmasis berisikio akan menyebabkan keguguran, kelahiran prematur atau bawaan penyakit pada janin dan bisa mengganggu kesuburan pada wanita.

4. Reaksi alergi

Sering terpapar air ludah, kotoran dan urine, pada saat menyentuh bulu kucing yang kotor tersebut seseorang dengan riwayat memiliki alergi akan sangat cepat mengalami reaksi (alergi). 

Reaksi ini umumnya ditandai dengan rasa gatal, ruam atau bentol pada kulit. Akan tetapi reaksi alergi ini juga bisa menimbulkan gejala pilek, bersin dan mata gatal karena rhinitis alergi.

Mengurangi Risiko Bahaya Bulu Kucing

Untuk melindungi diri dari bahaya bulu kucing, kamu sangat disarankan untuk melakukan beberapa langkah berikut ini:

Bersihkan diri setelah menyentuh kucing

Jangan pernah melupakan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Kebiasaan ini perlu diterapkan untuk semua orang yang tinggal dirumah dan sedang memelihara kucing terutama pada anak-anak.

Agar lebih aman, pastikan juga anak-anak tidak bermain di lokasi yang mudah terkontaminasi kotoran kucing.

Viral! Detik-detik Penyelamatan Bocah 5 Tahun yang Tenggelam di Kolam Renang Hotel di Serang

Bersihkan kucing dan kandang kucing dengan rutin

Hal ini menjadi penting dalam memelihara hewan. Untuk dapat menjaga kesehatan kucing serta diri kamu, kamu bisa memandikan kucing secara rutin dengan air bersih dan sampi khusus kucing.

Ini bertujuan untuk meminimalisir berkembangnya bakteri,parasit dan jamur pada tubuh kucing. Dengan demikian,ibu hamil sangat tidak disarankan untuk memandikan kucing agar ibu hamil dan janin terhindar dari bahaya bulu kucing.

Jangan biarkan kucing tidur bersama

Kamu bisa membatasi area tertentu pada rumahmu terutama kamar tidur dengan tidak membiarkan kucing masuk atau tidur bersama dengan kamu, karena bulu kucing dapat rontok dan menempel pada seprai serta selimut yang kamu gunakan.

Rutinlah untuk memeriksa kucing ke dokter hewan dan berikan vaksin secara teratur, dengan memberikan vaksin kamu dapat melindungi kucing dari infeksi virus dan bakteri. (Rum)

Tags:
kucingmemelihara kucingKesehatanbahaya bulu kucingtoksoplasmosisalergi bulu kucingPelihara kucing perlu berhati-hati bahaya terhadap bulunya

Reporter

Administrator

Editor