JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Jagat media sosial kembali dihebohkan lewat pernyataan Ustadz Khalid Basalamah.
Dalam potongan video yang diunggah akun TikTok @hyungandina, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan bahwa nonton bioskop itu haram hukumnya bagi umat Muslim.
Mulanya, Ustadz Khalid Basalamah ditanya mengenai pandangan Islam tentang aktifitas menonton bioskop, apalagi filmnya religi.
“apabila saya mengajak teman untuk nonton bioskop, apakah termasuk mengajak kesesatan, apa hukumnya nonton bioskop, filmnya religi ustadz,” tulis pertanyaan jemaah yang dibacakan oleh Ustadz Khalid Basalamah, dikutip pada Kamis (12/5/2022).
Dengan tegas, Ustadz Khalid Basalamah langsung menjawab bahwa menonton bioskop itu haram hukumnya.
Da’I itu lalu menjelaskan bahwa ada campur laki-laki dan perempuan duduk bersebelahan, dan gelap-gelapan, serta ada musik, unsur itu yang membuat menonton bioskop jadi haram.
“Haram, tetap haram. Karena masuk bioskop ada musik, ada campur baur laki-laki dan perempuan, gelap, duduk bersebelahan,” kata ustadz Khalid Basalamah.
“kenapa kalau tidak ke bioskop, gak ada apa-apa, mata gak buta, tangan gak terpotong,” lanjutnya.
Selanjutnya, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan bahwa film hanyalah sebuah rekayasa yang tidaka perlu diikuti.
“Untuk apa kita pergi malam-malam pulang jam sekian malam, untuk apa hanya untuk nonton rekayasa cerita?,” katanya.
“Kadang-kadang kita ditipu oleh aktor yang memiliki seratus film. Di sini jadi penjahat, di sini jadi orang yang baik, bodohnya kita ikutin,” ungkapnya.
Dia lalu menyarankan bagi para jemaah untuk menghentikan kebiasaan menonton film, menurutnya, itu memiliki unsur maksiat.
“Coba antum mulai tinggalkan kebiasaan itu pelan-pelan. Awal-awal mungkin berat, tapi lama-lama antum akan sadar,” jelasnya.
Ustadz Khalid Basalamah juga mengatakan bahwa banyak dari jemaahnya yang sudah meninggalkan kegiatan menonton bioskop.
Dia mengklaim bahwa para jemaahnya mengakui kebenaran bahwa nonton bioskop itu haram hukumnya. Ustadz Khalid Basalamah juga mengatakan bahwa mereka meninggalkan itu tanpa paksaan dan tekanan. (firas)