LEBAK, POSKOTA. CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar event Seba Baduy yang berlangsung selama 3 hari pertanggal 5 hingga 7 Mei 2022 di Alun-alun Rangkasbitung.
Seba Baduy tahun ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya yang mana pada tahun ini pelaksaan Seba dilakukan secara terbula dengan dikuti 100 warga Baduy dan bahkan dirangkai dengan berbagai acara seperti Camping Ground, dan juga Pemeran Ekonomi Kreatif.
Pada pameran ekonomi kreatif terdapat para pelaku UMKM yang menjual berbagai produk terbaik mereka khususnya produk khas Baduy seperti kain tenun, tas koja, dan bahkan hasil bumi seperti Madu asli yang didapatkan didaerah perhutanan di Baduy.
Lantas, pameran itu pun langsung diserbu oleh para pengunjung yang bahkan ada yang berasal dari luar kota.
Seperti Didik Istagfani, seorang pelancong asal Jakarta. Didik mengaku sengaja berkunjung ke Lebak hanya untuk melihat pameran ekonomi kreatif pada evenk seba baduy ini.
Ia pun turun mencoba berbagai produk dan membeli tas kecil alias poch yang berasal darii kain tenun Baduy.
"Ya saya sengaja datang ke sini untuk liat-liat, karena menurut saya event ini sangat menarik karena menjajakan berbagai produk khsususnya batik lokal khas baduy yang unik," katanya saat ditemui.
"Dan tadi juga saya beli poch (tas kecil atau kantong) tenun Baduy. Ini bagus yah, di sini ada zip-nya (resleting). Notifnya juga sudah fashionable banget sudah tidak terlalu old (tua). Sudah mengikuti tren fashion 2022," tambahnya.
Menurutnya, warga Baduy sudah sangat kreatif dalam membuat kerajinan atau produk yang bisa di jual. Harga yang ditawarkan pada setiap produk pun, dia anggap masih terjangkau.
"Harganya tidak terlalu mahal, sekitar Rp 50.000 (Poch tenun Baduy). Harganya bisa menyamakan kondisi masyarakat seperti pelajar, mahasiswa yah kalangan masyarakat menengah," tuturnya.
Ia pun berharap agar produk-produk dari masyarakat Baduy bisa dipamerkan di luar daerah Lebak. Agar produk yang dihasilkan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
"Bagi masyarakat Baduy dan Indonesia yang punya tenun atau batik bisa lebih dikembangkan dan dieskpror ke luar negeri. Selain mampu meningkatkan perekonomian Indonesia, kan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Baduy itu sendiri," harapnya.
Sementara, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lebak Farid Dermawan mengatakan, tujuan Seba Baduy sendiri adalah untuk mengembalikan sektor pariwisata di Kabupaten Lebak yang sempat lesu dihajar Pandemi Covid-19.
"Itu akan membantu banget (perekonomian) dengan kondisi tadi (paska pandemi). Kita sebagai kaum milenial, karena sekarang zamannya sosial media kita sama-sama membantu program pemerintah," ujar Farid.
Dia pun berharap agar upacara adat Seba bisa berjalan dengan lancar. Serta Festival Seba Baduy yang digelar Pemkab Lebak tidak mengurangi nilai-nilai yang ada pada perayaan inti Seba itu sendiri.
"Harapannya agar Seba Baduy dapat berjalan lancar agar kita bisa melihat saudara-saudara dari Baduy. Dan semoga kita semua sehat," harapnya.(Yusuf Permana)