UKRAINA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Kongres Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi (D-CA) bertemu dengan Presiden Zelenskyy untuk menyampaikan pesan AS mendukung Ukraina.
Diketahui, Zelenskyy menyambut Nancy Pelosi beserta beberapa delegasi AS lainnya, di Kyiv, ibu kota Ukraina, pada hari Sabtu, (30/4/2022).
Nancy Pelosi menyampaikan terima kasih kepada Zelenskyy, yang dianggap telah melakukan perjuangan untuk kebebasan semua orang.
Selain itu, Pelosi menegaskan, AS ada bersama mendukung Ukraina dalam hal perjuangan kebebasan.
"Kami mengunjungi Anda untuk mengucapkan terima kasih atas perjuangan Anda untuk kebebasan, bahwa kami berada di perbatasan untuk kebebasan dan bahwa perjuangan Anda adalah perjuangan untuk semua orang," katanya Pelosi, dikutip dari laman Instagrma @rose.warfare, Minggu (1/5/2022).
Pelosi, menyatakan bentuk dukungan perjuangan kebebasan tersebut ditunjukkan AS, yang akan membantu Ukraina hingga perang antara Rusia dan Ukraina selesai.
“Jadi komitmen kami adalah untuk berada di sana untukmu sampai pertarungan selesai,” ujar Pelosi.
Perjalanan itu tidak diumumkan, karena alasan keamanan, sampai delegasi tersebut mendarat kembali di Polandia.
Adapun anggota lain dari delegasi kongres Amerika yang ikut hadir ke Ukraina, yakni Gregory W. Meeks (D-NY), ketua Komite Urusan Luar Negeri; Jim McGovern (D-MA); Jason Crow (D-CO); dan Adam B. Schiff (D-CA), ketua Komite Intelijen.
Sementara itu, sebelumnya, Presiden Biden meminta kepada Kongres untuk mengelontorkan dana sebesar 33 miliar dollar AS (£ 27bn) yang akan digunakan untuk bantuan militer, ekonomi dan kemanusiaan mendukung Ukraina - meskipun ia bersikeras bahwa Amerika Serikat tidak "menyerang Rusia".
Pemuda Penyapu Koin di Indramayu Kembali Hadir Saat Mudik Lebaran 2022
Kesepakatan itu, yang katanya akan membantu Ukraina mempertahankan diri. Proposal tersebut mencakup lebih dari $ 20 miliar dalam bantuan militer, $ 8,5 miliar dalam bantuan ekonomi dan $ 3 miliar dalam bantuan kemanusiaan.
"Ini tidak murah," kata Biden pada hari Kamis kemarin.
"Tapi menyerah pada agresi akan lebih mahal jika kita membiarkan hal itu terjadi," tukasnya. (Ibriza)