BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Berkumpul bersama keluarga ketika Lebaran Idulfitri merupakan momentum kebahagiaan tersendiri setelah menjalani 1 bulan menahan haus dahaga dan lapar ketika saat berpuasa.
Begitu juga bagi masyarakat Indonesia yang dapat menapaki kembali ke kampung halamannya untuk mudik dan lebaran bersama keluarga.
Namun, tak jarang bagi mereka yang dapat menikmati momentum kebersamaan dengan keluarga dikarenakan masih melakukan aktifitas pekerjaan yang tak dapat ditinggalkan di momen penting tersebut.
Seperti halnya yang dialami Nurul Novianti (26) salah satu Tenaga Kesehatan yang berprofesi sebagai Perawat di RSUD Kota Bekasi (Chasbullah Abdul Madjid).
Ini merupakan tahun ketiga kalinya secara beruntun, bagi Nurul tidak merasakan mudik lebaran ke kampung halamannya yang berada di Cirebon, Jawa Barat.
Hal itu dikarenakan adanya tuntutan profesi kerja serta kepatuhan dalam melakukan pekerjaan.
"Nggak mudik, pertama karena tugas dapat jadwalnya pagi, nggak dapat libur kan, jadi harus tanggung jawab sama kerjaan," ujar Nurul Novianti kepada Poskota.co.id, Rabu (27/04/2022).
Tugasnya sebagai perawat yang berjaga ketika momentum Hari Raya Idulfitri bukan tanpa libur, ia mengungkapkan penerapan libur juga disesuaikan dengan satu tim tempat ia berdinas.
"Ganti libur disesuaikan aja, pas abis dinas malam, kan kalau itu dapat libur kan, Itu ekstra, jadi ganti libur kemarin, nanti gimana kebutuhan kita, tergantung cara kita handel libur sama yang lain," ungkapnya.
Selain perintah kerja, alasan ia tak mendapatkan libur ketika Hari Raya Idulfitri, hal itu dikarenakan, hak cuti kerja sudah ia pakai ketika bulan Februari 2022 lalu.
"Kalau cuti itukan diatur yah, ada yang dapat cuti libur Hari Raya, ada yang sebelumnya, kebetulan saya dapat bulan Februari," jelas Nurul.
Diketahui, profesinya sebagai staf perawat pada bagian penyakit dalam ruang rawat inap tersebut, Nurul mengungkapkan, pada Hari Raya Idulfitri ia akan bertugas pada shift Pagi.
Sementara di tempat ia bekerja menerapkan tiga sistem shift, baik Pagi, Siang dan Malam.
Perinciannya adalah, shift Pagi atau pertama diterapkan sejak pukul 07.00 hingga 14.00 WIB, lalu shift kedua pukul 14.00 hingga 21.00 WIB, lalu yang ketiga pukul 21.00 hingga 07.00 WIB.
"Aku masuk di shift pagi (lebaran), jadwalnya dapat libur di Minggu ketiga normal, Hanya 6 -7 jam aja kerjanya," tuturnya.
Tiga Tahun Tidak Ikut Mudik Lebaran
Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah memang terasa spesial, bahkan diprediksi arus mudik mengalami lonjakan penumpang.
Disatu sisi, pasca dua tahun momentum mudik dilarang oleh pemerintah, Nurul tetap saja masuk kerja dihari raya.
Sementara, ini merupakan tahun ketiga ia tak ikut mudik lebaran sejak 2019 lalu.
"Ini dari tahun ketiga nggak ikut mudik dihari lebaran, masuk pagi terus yah," ucap Nurul.
Kendati demikian, ia tetap ikhlas dan mematuhi profesionalisme kerja, terlebih saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung, dan para nakes yang bekerja saat idul Fitri dapat memberikan pelayanan terhadap pasien.
"Sejauh ini menerima saja, karena saat ini masih ada Covid-19. Kan nakes harus beri contoh terhadap hal itu, kita jaga jaga Karena Covid-19 masih ada," imbuhnya.
Persiapkan Bekal Hari Raya untuk Disantap bersama Rekan Kerja
Menyambut hari yang berbahagia Idulfitri, masyarakat tanah air kerap menyiapkan santapan lezat untuk merayakan hari lebaran.
Bagi Nurul yang masih akan masuk kerja itu dirinya akan mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah Idulfitri terlebih dahulu pada pagi hari.
"Ya saya menyebut ini toleransi lah yah, saya kan masuk pagi, nanti kan saya salat Idulfitri dulu sebelum masuk kerja, mereka yang jaga malam, tungguin kita salat ied di rumah, baru kita masuk. Agak telat telat dikit," jawabnya sambil tertawa.
Agar tetap mendapatkan suasana Idulfitri, dirinya mengaku akan membawa bekal dari hidangan khas lebaran keluarganya untuk dibawa ke tempat kerjanya, dan akan disantap bersama dengan rekan satu timnya.
"Ya besok bawa bekal yah, kalau itu opor ayam, ketupat atau lainnya nanti dibawa buat santap bersama dengan yang lainnya agar suasana lebaran lebih terasa meski sedang kerja," tutupnya. (ihsan fahmi)