ADVERTISEMENT

Duh! Kemacetan Arus Mudik Terjadi Dimana-dimana, Menhub Ingkar Janji Gratiskan Tarif Tol? Cek Faktanya

Jumat, 29 April 2022 22:03 WIB

Share
Suasana tol cikampek macet.(dok/Ist)
Suasana tol cikampek macet.(dok/Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan tarif di tol akan  digratiskan jika terjadi macet lebih dari 1 kilometer saat mudik Lebaran. Diskresi ini belum diterapkan meski ada kemacetan seperti yang terjadi di Tol Cipali, yang macet 10 km.

Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, kebijakan tarif tol gratis bakal diterapkan jika kemacetan terjadi persis di pintu tol. Menurutnya, kemacetan yang belakangan terjadi seperti di Tol Cipali disebabkan adanya kepadatan kendaraan di rest area. 

"Sampai saat ini diskresi itu belum diimplementasikan, karena dilihat bahwa kejadian kemacetan ini lebih banyak terjadi akibat limpahan dari beberapa hambatan di ruas-ruas tol yang ada di depan," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/4/2022).

Adita mengatakan kepadatan di pintu tol yang memungkinkan tarif tol digratiskan biasanya diakibatkan oleh pengemudi yang memiliki kartu e-toll dengan saldo yang tidak cukup. Kepadatan itu bisa terjadi bila tidak terdapat petugas tol yang berjaga.

 

"Kita tahu ya terkadang apa yang menjadi penyebab kemacetan ini adalah karena adanya hambatan di pintu tol, di mana beberapa kemungkinan bisa terjadi, seperti ada penumpang atau pengemudi melakukan perjalanan yang kartu tolnya mungkin tak cukup saldonya, tetapi ketika ada permasalahan mungkin belum ada petugas atau tidak ada petugas berjaga, kurang petugas yang diturunkan," katanya.

Selain itu, permasalahan mesin pembaca kartu e-toll juga menjadi alasannya. Sementara itu, tidak dibukanya seluruh pintu gerbang tol walaupun sudah macet juga menjadi alasan terjadinya kemacetan. Hal seperti inilah yang, menurutnya, menjadi alasan tarif tol bisa digratiskan.

"Kemudian juga bisa saja terjadi adanya permasalahan di mesin pembaca kartu elektronik atau uang elektroniknya, kemudian juga bisa jadi beberapa hal yang terkait dengan sistem yang mungkin kurang mendukung. Nah ini adalah ranah operator, ketika ini terjadi termasuk juga ketika pintu gerbang tol tidak dibuka secara lengkap meskipun antrean sudah sangat padat, nah ini kan adalah hal-hal yang seharusnya bisa diatasi oleh operator. Nah ini yang kemudian dimaksud ketika ini terjadi maka sangat mungkin diberlakukan gratis biaya tol, tapi kembali lagi ini adalah diskresi pihak kepolisian," katanya.

 

"Dan ini bukan terjadi masalah di tempat pembayaran sebenarnya, tapi karena limpahan dari kemacetan yang ada di depan, sehingga diskresi tentang penggratisan tol ini belum dilakukan, karena dilihat dalam hal ini operator masih melakukan upaya yang maksimal untuk melancar pembayaran di gerbang tol," sambungnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT