JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ada kabar menggembirakan bagi umat Islam di Indonesia.
Nah, bagi masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji atau umrah, tidak perlu membayar tunai, melainkan bisa membayar secara mencicil setelah menjalankan umrah, lebih meringankan dan praktis.
Direktur PT. Sharia Multifinance Astra (SMA), Yulian Warman, mengatakan bahwa pihaknya menawarkan berangkat Umroh tanpa harus mengeluarkan uang tunai.
“Sesuai dengan Fatwa MUI, kami mensosialisasikan produk Umroh dengan pembiayaan syariah dan alhamdulillah mendapat respon positif. Salah satu syarat untuk wajib Haji atau Umroh adalah mampu atau sama dengan Istitha’ah. Kata mampu itu ada dua, yaitu mampu secara tunai dan mampu bayar bulanan, atau sama dengan pembiayaan yang kami tawarkan. Jadi, berangkat Umroh dulu, bayar kemudian,” kata Yulian.
Menurut Yulian, sambutan masyarakat sangat antusias. Dalam tiga bulan pertama (Januari-Maret 2022), perusahaan yang memiliki produk branding AMITRA ini telah menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp42,2 miliar.
Angka tersebut tumbuh sebesar 62,9% dibanding tahun 2021 yang hanya melakukan penyaluran pembiayaan syariah sebesar Rp25,9 miliar.
Menurut Yulian, angka tersebut diharapkan dapat tumbuh konsisten di bulan-bulan berikutnya, bersamaan dengan kebijakan pengembalian ibadah umroh dan haji ke kondisi normal seperti sebelum pandemi.
Dana Pinjaman
Yulian menyebutkan, AMITRA memperoleh fasilitas pembiayaan Rp200 miliar dari Bank Muamalat.
Fasilitas pinjaman ini akan digunakan oleh emiten (PT SMA) dengan manajemen di bawah naungan PT Federal International Finance (FIFGROUP) tersebut, untuk mendukung operasional bisnis dalam menyalurkan Pembiayaan Syariah Perseroan melalui berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat.
Presiden Direktur PT SMA, Inung Widi Setiadji, menyebutkan pinjaman ini akan digunakan mendukung operasional dan pengembangan bisnis PT SMA serta diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan ke depannya.
Adapun Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana mengatakan kolaborasi dengan PT SMA sebagai perusahaan pembiayaan berbasis syariah sejalan dengan visi Perseroan yang memang ingin fokus pada bisnis di Islamic segment.
Apalagi, Bank Muamalat baru saja mendapat suntikan dana segar dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selaku pemilik baru dengan total kepemilikan saham sebesar 82,7%.
“Kami ingin kembali pada khittah Bank Muamalat sebagai bank milik umat Islam. Sehingga strategi bisnis yang kami canangkan memang fokus di segmen tersebut. Kerja sama dengan PT SMA ini menunjukkan bahwa prospek bisnis di segmen ini masih sangat terbuka lebar dan tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan pangsa pasar industri syariah di Tanah Air," pungkasnya. (tat)