Pemerintah China Memperluas Tes COVID-19 ke hampir Seluruh Penduduk Beijing

Rabu 27 Apr 2022, 15:29 WIB
Tes Covid-19 massal di Beijing, China (Foto: Twitter/@AndyVermaut)

Tes Covid-19 massal di Beijing, China (Foto: Twitter/@AndyVermaut)

CHINA, POSKOTA.CO.ID - Kota Beijing, wilayah yang memiliki penduduk hampir 22 juta orang, mempercepat pelaksanaan tes massal COVID-19 minggu ini dari satu daerah ke daerah lain, dan diperkirakan akan dilakukan lockdown seperti Shanghai.

Pemerintah Chinamulai melakukan tes di Chaoyang, yang merupakan wilayah padat penduduk, pada hari Senin kemarin lusa.

Pada akhirnya, meskipun hanya sebagian kecil hasil tes yang keluar pada hari itu, pemerintah memutuskan untuk melakukan tes pada 10 wilayah lain dan 1 wilayah pembangunan ekonomi pada Sabtu minggu ini.

 

 Dilaporkan oleh pemerintah China bahwa pada tanggal 25 April 2022, telah ditemukan 33 kasus lokal COVID-19. Pada hari Selasa kemarin, otoritas kesehatan kota menyampaikan 32 kasus bergejala dan 1 kasus tidak bergejala. Angka ini lebih tinggi dari 19 kasus yang telah dilaporkan sehari sebelumnya.

Keputusan Beijing untuk melakukan tes kepada sekitar 20 juta penduduknya dilaksanakan beberapa hari setelah puluhan kasus baru ditemukan. Sebaliknya, Shanghai menunggu sekitar satu bulan dan lebih dari 1.000 kasus sebelum melakukan uji coba massal di seluruh kota pada awal April.

“Agar dapat mencegah risiko penyebaran epidemi dan secara efektif menjaga kesehatan penduduk, diputuskan untuk lebih memperluas ruang lingkup penyaringan regional berdasarkan tes yang dilakukan di wilayah Chaoyang," ungkap juru bicara pemerintah kota Beijing pada Senin malam.

 

Tiga putaran tes PCR akan dilakukan dari Selasa hingga Sabtu di wilayah Dongcheng, Xicheng, Haidian, Fengtai, Shijingshan, Fangshan, Tongzhou, Shunyi, Changping, Daxing, serta Area Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing.

Wabah COVID terbaru Beijing, meskipun sederhana menurut standar global, diperkirakan akan memberikan kekhawatiran akan terjadinya lockdown di ibu kota China.

Seperti yang telah terjadi di kota Shanghai, Covid-19 semakin mengacaukan prospek ekonomi negara itu sebagai pengujian massal yang tak ada habisnya. Proses karantina dan aturan jarak sosial yang ketat dapat merugikan mereka secara langsung.

 

Pasar Asia mengalami hari terburuk mereka dalam lebih dari sebulan pada hari Senin kemarin lusa karena kekhawatiran bahwa Beijing akan kembali lockdown. Saham China merosot ke level terendah selama dua tahun terakhir. (Dwi Aprilia)

Berita Terkait

News Update