BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Jajaran Polda Jawa Barat, melakukan upaya penangkapan terhadap pelaku spesialis perampokan dengan modus memecah kaca yang kerap beraksi di rest area Jalan Tol.
Diketahui, aksi penangkapan yang dilakukan pada Senin (25/4/2022) sekira pukul 17.35 WIB itu sempat diwarnai dengan adegan perlawanan perampok terhadap polisi, sehingga membuat polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara.
Terkait hal tersebut, Kriminolog Unversitas Indonesia (UI), Josias Simon mengatakan, apa yang telah dilakukan polisi dengan hanya memberikan tembakan ke udara dalam kasus ini dapat disebut sudah benar, alih-alih langsung memberikan tindakan tegas terukur terhadap pelaku.
"Saya rasa apa yang dilakukan polisi dalam hal ini sudah cukup baik ya. Mereka mengambil langkah yang paling baik untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Josias saat dihubungi Poskota.co.id Selasa (26/4/2022).
Menurut Josias, kendati sekali pun polisi memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku.
Pada dasarnya, mereka akan memilih cara lain yang paling baik untuk dilakukan.
"Mereka tetap harus memikirkan alternatif lain yang paling baik untun ditempuh, sekali pun ada tindakan perlawanan dari pelaku,"ujarnya.
Josias menjelaskan, apabila polisi sewenang-wenang melepaskan tembakan, misalnya.
Bisa saja ada risiko tembakan tersebut meleset dan malah menimbulkan korban dari unsur lain.
"Misalnya, kalau mereka melepaskan tembakan begitu saja, bisa saja proyektilnya meleset dan mengenai orang lain. Jadi, mereka benar-benar hati-hati dalam melakukan tindakan, tidak mungkin sembarang bertindak," papar dia.
Dia menambahkan, polisi tidak sama dengan warga sipil.
Polisi, kata dia, dididik untuk dapat mengendalikan emosinya agar dapat menangani suagu kasus dengan cermat dan baik.
"Kemudian, meski ada pengguna jalan yang teriak 'tembak ban mobilnya saja' itu kita harus tahu dulu, bahwa polisi itu tidak seperti warga sipil biasa. Mereka dididik untuk dapat mengendalikan emosinya, untuk berpikir lebih matang dalam mengambil keputusan," terangnya.
"Jadi saya rasa selain takut melanggar SOP, mereka juga lebih memilih untuk menempuh cara lain yang minim risiko jatuhnya korban," ungkapnya.
Untuk diketahui, sebuah video yang menampilkan adegan polisi melalukan aksi penangkapan terhadap spesialis perampokan dengan modus memecah kaca yang kerap beraksi di rest area Jalan Tol Pasir Koja, Bandung viral di akun media sosial Instagram @terangmedia.
Dalam video tersebut, terlihat pihak Kepolisian yang menggunakan baju preman berusaha keras menangkap perampok yang berada di dalam mobil Honda Jazz berwarna silver.
Saat itu, kondisi pintu Tol Pasir Koja sedang dalam keadaan padat merayap lantaran antrean mobil di pintu Tol cukup padat.
Tak kunjung menyerahkan diri, si perampok itu malah berusaha kabur bahkan menabrak beberapa mobil yang sedang mengantre pembayaran pintu Tol. (adam)