Walikota Bogor, Bima Arya mendampingi Menko PMK, Muhadjir Effendy mengunjungi Kampung Mongol. (foto: ist)

Bogor

Blusukan ke Wilayah Kumuh, Menko PMK Muhadjir Bakal Tata Kampung Mongol di Bogor

Senin 25 Apr 2022, 08:48 WIB

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, Kampung Mongol Kota Bogor, masuk dalam rencana penataan.

Untuk itu, perlu kolaborasi untuk mengubah wajah perkampungan dengan kategori kumuh yang berdiri di atas lahan Bina Marga itu.

"Akan kita koordinasikan dengan Kementerian PUPR, Kemensos, untuk diarahkan semacam penataan rumah tinggal di tempat ini. Nanti Pak Wali akan bertanggungjawab untuk menjaga berkesinambungan, terutama berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat yang di sini," jelas Muhadjir saat berkunjung ke Kampung Mongol, RT 04/RW 06, Tegallega, Bogor Tengah, Kota Bogor, kemarin.

Menurut Muhadjir, kedatangannya, untuk memastikan sejumlah program bantuan yang diberikan pemerintah terdistribusikan dengan baik.

Selain itu, Menko juga memonitor terkait penanganan stunting di wilayah tersebut.

Didampingi Walikota Bogor, Bima Arya, Muhadjir pun mengunjungi sejumlah warga penerima manfaat.

Beberapa warga kurang mampu mengaku belum menerima bantuan, baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Muhadjir lantas memerintahkan stafnya mencatat dokumen kependudukan warga tersebut. 

Rombongan Menko juga membawa paket sembako yang langsung dibagikan untuk warga. 

Sementara Bima Arya memilih membagikan susu kemasan untuk anak-anak yang ia temui sepanjang jalan yang dilalui.

"Tadi saya sudah berbicara dengan Pak Wali Kota, kita akan benahi penyaluran bansosnya karena ada warga yang mestinya berhak, tapi belum dapat. Kita catat semua," ungkap Muhadjir kepada awak media.

Faktanya, kata Muhadjir, warga di Kampung Mongol, didominasi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. 

"Otomatis tidak cukup diberikan bansos tanpa ada upaya mereka bisa hidup mandiri. Karena itu segera akan kita tindaklanjuti, koordinasikan, mudah-mudahan kita bisa carikan jalan keluar," ujar Muhadjir.

Muhadjir juga berpesan kepada warga terkait masalah stunting dan keluarga berencana. 

"Masih ada anak yang stunting, yang manula dan kesadaran untuk berkeluarga berencana masih rendah. Masih banyak yang anaknya di atas 5 orang, ada yang 4. Padahal rumahnya sangat tidak memadai untuk ditinggali dengan sejumlah anggota keluarga sebanyak itu," tandasnya.

Di tempat yang sama, Bima Arya menjelaskan, karakteristik Kampung Mongol ini berbeda bila dibanding kampung kumuh lainnya. 

"Karena lahannya ini di atas milik Jasa Marga dan perusahaan. Jadi menjadi kendala bagi kami melakukan intervensi," terang Bima.

"Kedua, tantangannya adalah pemberdayaan warga membangun kultur. Karena sebagian besar memang pemulung, buruh harian lepas. Karena itu saya usulkan kepada Pak Menko dan direspon dengan sangat baik oleh Pak Menko," tambahnya.

Menurut Bima, pembenahan kampung ini bakal berjalan secara komprehensif dan terintegrasi.

"Jadi kita akan dikerjasamakan dengan pihak Jasa Marga dan PT untuk perbaikan fisiknya. Pemkot akan bertanggungjawab untuk pemberdayaan ekonomi warganya. Memfasilitasi melalui jalur UMKM, PKK untuk mengedukasi warga agar bisa mengatasi masalah utama terkait masalah kesehatan dan pendidikan," pungkas Bima. (billy

Tags:
menko-pmkMuhadjir EffendyKampung MongolBogorWali Kota Bogorbima arya

Administrator

Reporter

Administrator

Editor