JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementrian Pertanian (Kementan) gagal mengendalikan harga pangan.
Pasalnya, pada lebaran tahun ini, terjadi pelonjakan harga Sembako di pasaran.
"Kami meminta kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan pangan ini menjelang hari raya dan pasca hari raya. Karena itu cukup berbahaya bagi pangan kita," kata Wasekjend Penguatan Pangan & Distribusi Pangan IKAPPI, Abdul Sutri Atmojati dalam keterangannya, Rabu 20 April 2022.
Abdul merinci, beberapa harga pangan yang masih alami lonjakan harga yaitu, minyak goreng (Migor), bawang merah/putih, gula pasir hingga daging sapi.
Adapun menurut data IKAPPI, minyak goreng curah dipasaran masih berada di harga kisaran Rp20 ribu/liter.
Menurut Abdul, minyak goreng ini mempunyai banyak faktor pendukungnya sehingga harganya masih di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Disparitas harga yang cukup tinggi dengan minyak goreng kemasan membuat banyak pihak bermain untuk menaikkan harga minyak goreng curah. Saat ini data IKAPPI menyatakan minyak goreng curah masih berada di rata-rata harga Rp20 ribu," tutur Abdul.
Lanjut Abdul, untuk harga bawang merah masih ditemukan dipasaran dengan harga Rp39 ribu - Rp40 ribu/kg.
Sementara, harga bawang putih masih ditemukan dipasaran mencapai Rp34.500/kg.
"Bawang putih, walaupun bawang putih impor tetapi beberapa komoditas ini masih sulit ditemui di pasar, atau harganya masih relatif tinggi," paparnya.
Lebih lanjut, Abdul mengungkapkan, untuk harga gula pasir saat ini masih banyaj ditrmukan dipasar dengan harga Rp14.500/kg.
"Itu karena musim giling akan terjadi di bulan Mei, jadi belum bisa ditemui di pasar," tandasnya.
Sedangkan untuk daging sapi, IKAPPI sendiri mencatat masih berada dikisaran harga Rp140 ribu keatas per-kilogramnya, belum di harga normal.
"Daging sapi, yang seharusnya harga Rp130 ribu sekarang dikisaran harga Rp143.500 sampai Rp150 ribu. Harga daging sapi ini cukup tinggi diawal Ramadan sampai pada pertengahan bulan Ramadan" pungkas Abdul.
Sebelumnya, Wasekjend Kajian Penelitan & Pengembangan DPP IKAPPI, Putri Bilanova, mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok karena tingginya permintaan dari masyarakat akan bahan pangan.
Selain itu, masyarakat memiliki budaya turun temurun dalam menyambut ramadan dengan menyajikan makanan-makanan istimewa. (cr01)