Dalam menghidupi kebutuhan hidup sehari-hari, DA dengan pelaku bersama-sama menjadi ojek online. Tak jarang, keempat anaknya mereka tinggalkan di dalam rumah.
"Pelaku sudah ditahan di Mapolrestro Depok unit PPA Reskrim. Saya sudah ikhlas dan tidak mau lagi melihat wajah pelaku di kehidupan anak termasuk anak kandung pelaku, rezeki pasti sudah diatur sama Tuhan," tuturnya.
"Saya juga berharap pihak berwajib dapat memproses hukum seadil-adilnya bagi pelaku agar dapat dihukum seberat-beratnya sesuai proses hukum berlaku," pungkasnya.
Terpisah, anggota pendampingan sosial anak Kecamatan Bojonggede, Astuti memastikan pemberian pendampingan kepada korban.
"Fokus kami sekarang ini adalah pemberian pendampingan terhadap ibu dan anak dalam trauma healing dan akan mulai berjalan pada Jumat (8/4/2022) besok," ujarnya kepada Poskota.co.id saat mengunjungi korban di rumahnya Desa Ragajaya Kecamatan Bojomggede , Kamis (7/4/2022) siang.
Pendampingan akan diberikan lanjut Astuti kepada keempat anak termasuk ibunya juga.
"Dalam satu rumah tersebut ada empat orang anak rata-rata usia antara 11 tahun dan satu lagi masih balita 3 tahun. Dari pascakejadian perbuatan pelaku kita khawatirkan akan terjadi trauma suatu saat nanti karena itu kami berikan pendampingan," imbuhnya.
Harus Pindah
"Berdasarkan asesmen yang sudah kami lakukan kepada korban dan kerabat-kerabat serta tetangga keluarga korban sudah tidak diperbolehkan menetap di kontrakan sekarang harus pindah. Dengan demikian terkait hal ini kami serahkan ke kantor desa untuk dikoordinasikan terlebih dahulu apa akan disewakan tempat tinggal baru atau ditaruh tempat penampungan anak," pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, dari pemeriksaan terhadap pelaku, RR, terbukti melakukan penganiayaan.
Ia mengungkap, tersangka mengakui peristiwa penganiayaan terakhir terjadi setelah berbuka puasa. Dikatakan, awalnya, tersangka melihat luka bakar pada bagian punggung putri kandungnya masih balita. Terdapat luka bakar tersebut akibat setrika listrik yang dilakukan korban kepada adiknya.
"Karena tersangka melihat ada tanda luka di putrinya yang masih balita langsung emosi naik pitam, kesal," ujarnya kepada Poskota.co.id usai dikonfirmasi.