Terkait Pembantaian di Bucha, Jubir Kremlin Sebut Negara Barat Buta dan Tuli, Tidak Paham Posisi Rusia

Selasa 05 Apr 2022, 21:06 WIB
Rusia dituduh lakukan pembantaian di Bucha, Ukraina. (Foto: Twitter/Dmytrokuleba)

Rusia dituduh lakukan pembantaian di Bucha, Ukraina. (Foto: Twitter/Dmytrokuleba)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pihaknya telaha menjelaskan posisi Rusia di Bucha, Ukraina secara sistematis. Dia juga menyebut negara Barat buta dan tuli, serta tidak mau memahami posisi Rusia.

Peskov menyebut bahwa negara Barat secara kolektif “menutup mata dan telinganya” dan tidak mau mendengarkan penjelasan.

Jubir Kremlin mencatat bahwa sebelumnya posisi Rusia dijelaskan secara agak sistematis oleh Wakil Tetap PBB Vasiliy Nebenzya dan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

 

Dilansir dari TASS pada Selasa (5/4/2022) sayangnya, Peskov mengungkapkan bahwa negara barat tidak mau mendengarkan.

“Informasi itu disampaikan. Tapi, di sisi lain, ada kesan bahwa kolektif Barat hanya menutup mata dan telinganya dengan tirai dan tidak mau mendengarkan apa pun. Sayangnya, ini adalah kenyataan, [tetapi], terlepas dari semua itu. itu, kami masih berniat untuk secara aktif mempromosikan argumen kami," kata Jubir Kremlin

Dia juga mengomentari kemungkinan penyelidikan terkait pembantaian di Bucha. Peskov mau penyelidikan dilakukan senetral mungkin.

"Perlu untuk mempertimbangkan, seberapa mungkin penyelidikan yang benar-benar tidak memihak, tidak memihak, dan netral pada saat ini," kata Peskov terkait penyeledikan di Bucha.

 

"Kami terus bersikeras bahwa semua tuduhan terhadap Rusia, terhadap militer Rusia bukan hanya tidak berdasar, tetapi pertunjukan yang diarahkan dengan baik, tidak lain adalah pertunjukan yang tragis," katanya.

Peskov lalu menambahkan bahwa seluruh perkembangan, informasi, fakta, dan parameter lainnya terkait situasi di Bucha adalah pemalsuan. Pembantaian di Bucha menurutnya dirancang untuk menodai Rusia.

 “Mereka tidak akan berhasil; kami sekali lagi menyerukan, pertama dan terutama, anggota Dewan Keamanan PBB, para pemimpin Barat untuk menahan diri dari persepsi emosional, berdasarkan apa-apa, dan hanya untuk berpikir rasional dan mencoba untuk menyandingkan fakta, untuk memahami jenis pemalsuan mengerikan apa yang sedang kita bicarakan," kata juru bicara itu.

 

Dia juga mencatat bahwa diplomat Rusia melanjutkan upaya mereka untuk menyampaikan informasi ke PBB.

“Para diplomat kami bekerja di PBB, pekerjaan berlanjut. Anda tahu bahwa pekerjaan kami dirusak dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, inisiatif kami diblokir, tetapi kami tidak akan tinggal diam,” kata Jubir Kremlin terkait upaya Rusia mengungkap pembantaian di Bucha. (Firas)

Berita Terkait

News Update