RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev membantah pembantaian warga sipil di Bucha adalah ulah Rusia.
Medvedev menyebut situasi kota Bucha di Ukraina adalah contoh lain dari propaganda palsu Ukraina, dikutip dari TASS pada Selasa (5/4/2022).
"Sebuah gambar pesawat diambil dari permainan komputer. Sebuah pesawat tak berawak jatuh oleh toples acar. 'Pahlawan mati' yang menyerah kepada kapal perang Rusia. Rumah bersalin Mariupol. Dan sekarang Bucha," kata Medvedev merangkum propaganda-propaganda Ukraina.
Menurut Medvedev, satu hal yang menyamakan isu-isu yang dia sebutkan itu adalah propaganda.
"itu semua adalah berita palsu yang dibuat oleh imajinasi sinis pembuat propaganda Ukraina," Kata Medvedev.
"Banyak agensi PR dan 'pabrik troll' yang disponsori oleh pemerintah Barat dan organisasi nirlaba serta LSM mereka mendapatkan banyak uang untuk memasak semuanya," Tambahnya.
Medvedev menyebut bahwa propaganda ini membuat Rusia seolah menjadi 'binatang buas'.
Upaya ini menurutnya tidak memanusiakan Rusia sekaligus menodai citra negaranya.
"Pasukan pertahanan teritorial siap untuk dengan santai membunuh warga sipil mereka sendiri dalam upaya untuk tidak memanusiakan Rusia dan menodai citranya sebanyak mungkin," Ungkap Medvedev.
Sebelumnya, pembataian warga sipil di Bucha yang dituduhkan Ukraina terjadi pada Rabu (30/3).
Pada Kamis (31/3) walikota Bucha mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah meninggalkan kota tersebut. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun terkait pembantaian warga sipil di jalan.
Kementerian Pertahanan Rusia secara resmi membantah klaim Ukraina terkait isu ini. Adapun, isu pembantaian mulai muncul empat hari setelah pasukan Rusia meninggalkan kota pada Senin (3/4/2022).
Mengikuti Kementerian Pertahanan, Dmitry Medvedev menyatakan Rusia bantah pembantaian warga sipil di Bucha. Menurutnya, itu hanya imajinasi sinis Ukraina. (Firas)