Oleh: Ilham Syahputra Tanjung, Wartawan Poskota
BULAN suci Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan bagi umat manusia. Bulan di mana umat muslim berlomba-lomba memperbanyak amal ibadahnya. Selain menjalankan ibadah puasa, berbagi makan sahur untuk orang-orang kurang mampu di pinggir jalan merupakan salah satu ibadah.
Namun, kegiatan dengan berkonvoi kendaraan atau Sahur On The Road (SOTR) tersebut kerap menjadi bias, antara ingin mencari pahala atau sekadar cari panggung untuk menunjukkan eksistensinya di mata masyarakat.
Seringkali kegiatan SOTR di jalanan tampak tidak terorganisir dan tak jelas tujuannya, sehingga mudah terpancing oleh pihak lain yang bersinggungan di tengah jalan, termasuk tidak mengindahkan tata tertib lalu lintas. Hal ini kerap terjadi hampir setiap Ramadan, bahkan hingga memakan korban.
Polda Metro Jaya sejak jauh hari sudah melakukan antisipasi kegiatan SOTR liar tersebut. Di hari kedua sahur polisi menyita berbagai senjata tajam dari sejumlah remaja yang sedang nongkrong menunggu sahur yang berujung tawuran di pinggir jalan.
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Fadil Imran menegaskan tidak pernah melarang kegiatan SOTR yang dilakukan masyarakat, namun harus dibedakan antara beribadah dan aksi kriminal. Karena itu operasi kemanusiaan digelar kepolisian di 13 titik yang kerap dijadikan SOTR.
Operasi kemanusiaan tersebut dengan melakukan patroli dan penyekatan agar ruang gerak bagi pelaku SOTR liar bisa dicegah. Hingga kini tercatat ada 239 kendaraan terjaring giat filterisasi SOTR dan 23 diantaranya disita karena tidak memiliki dokumen.
Karena itu kegiatan apapun bentuknya, sebaiknya direncanakan dengan baik. Setidaknya menentukan tujuan dari kegiatan itu dan orang-orang yang menjadi sasaran dari kegiatan itu sangat penting untuk dilakukan.
Tujuan kegiatan yang dimaksud bukan hanya sekedar bersifat manfaat yang diberikan kepada orang lain. Akan tetapi, manfaat yang diterima bagi mereka yang melakukan kegiatan itu juga perlu dipertimbangkan. Dan tentu saja, orang-orang yang menjadi sasaran dari kegiatan itu harus jelas, yakni memberi sahur bagi orang-orang miskin yang membutuhkan.
Kegiatan SOTR seringkali bukannya mencari pahala justru bertemu petaka. Tak ada yang menginginkan tujuan awalnya membagikan sahur malah berakhir tawuran. Kegiatan yang seharusnya memberikan manfaat bagi sesama justru memberikan mudarat bagi masyarakat.
Lihat juga video “Hindari 5 Makanan Ini Agar Puasa Lancar”. (youtube/poskota tv)
Sepertinya SOTR sudah tak lagi menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang sedang mengejar amal ibadah di bulan suci ini. Lalu SOTR bagaimana yang jauh lebih aman? Ada baiknya lakukan di masjid dan panti jompo.
Biasanya menjelang sepertiga akhir Ramadan, Masjid akan ramai oleh orang-orang yang akan melakukan i'tikaf bermalam dan melakukan berbagai ibadah di masjid. Insyaallah pahala yang didapat sama dengan berbagi makanan di jalanan. Marhaban ya ramadan. **