Gadis-Gadis Afghanistan Gelar Unjuk Rasa Tuntut Taliban Buka Kembali Sekolah

Minggu 27 Mar 2022, 22:01 WIB
Aksi unjuk rasa gadis Afghanistan tuntut Taliban buka kembali sekolah. (Foto: AFP).

Aksi unjuk rasa gadis Afghanistan tuntut Taliban buka kembali sekolah. (Foto: AFP).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lebih dari dua lusin gadis Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kementerian Pendidikan di ibu kota Kabul, Sabtu (26/3/2022). Mereka menuntut pemerintahan Taliban membuka kembali sekolah menengah untuk anak perempuan.

Taliban dituduh mengingkari janjinya tentang pendidikan tinggi untuk anak perempuan.

Dilansir dari Al-Jazeera, Ahad (27/3/2022), ribuan gadis di seluruh Afghanistan telah berbondong-bondong ke lembaga pembelajaran pada hari Rabu (23/3/2022), tanggal yang ditetapkan Kementerian Pendidikan untuk melanjutkan kelas anak perempuan dari segala usia.

Tetapi hanya beberapa jam memasuki hari pertama, kementerian mengumumkan pembalikan kebijakan mengejutkan yang membuat anak-anak muda perempuan merasa dikhianati.

Pada hari Jumat, Amerika Serikat membatalkan pembicaraan yang direncanakan dengan Taliban di Qatar yang ditetapkan untuk mengatasi masalah ekonomi utama setelah keputusan kelompok itu menutup sekolah.

"Buka sekolah! Keadilan, keadilan!” teriak pengunjuk rasa pada hari Sabtu, beberapa membawa buku sekolah saat mereka berkumpul di alun-alun kota di Kabul.

Mereka memegang spanduk yang mengatakan “Pendidikan adalah hak fundamental kami, bukan rencana politik”, saat mereka berbaris untuk jarak pendek dan kemudian bubar ketika pejuang Taliban tiba di tempat kejadian.

Pembukaan Kembali Sekolah Terhenti

Protes itu adalah yang pertama diadakan oleh perempuan dalam beberapa minggu setelah Taliban menangkap para pemimpin demonstrasi awal yang diadakan setelah mereka kembali berkuasa.

Pasukan NATO pimpinan AS menarik diri dari negara itu pada Agustus – 20 tahun setelah invasi militer menggulingkan kelompok bersenjata Taliban dari kekuasaan. Enam tahun Taliban berkuasa (1996-2001) ditandai dengan pelanggaran hak asasi manusia dan larangan pendidikan dan pekerjaan perempuan.

Kelompok itu berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan dan kebebasan pers dalam konferensi pers pertamanya setelah pengambilalihan yang menakjubkan dari Afghanistan pada Agustus tahun lalu.

“Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kami punya kerangka kerja, tentu saja. Wanita akan sangat aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam,” kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid pada 16 Agustus 2021 lalu.(*)

Berita Terkait

News Update