Sanksi Atas Rusia Ternyata Tak Sepenuhnya Didukung

Rabu 23 Mar 2022, 21:45 WIB
Pipa minyak Rusia

Pipa minyak Rusia

POSKOTA.CO.ID - Negara-negara Eropa enggan dengan pelarangan sebagian ekspor ke Rusia akibat penerapan sanksi Amerika Serikat.

Mereka pada dasarnya harus memberi tahu perusahaan-perusahaan Eropa untuk merelakan beberapa miliar dolar pendapatan tahunan yang diperoleh dari ekspor ke Rusia yang akan hilang begitu saja.

Para perunding AS ketika terjadi kebuntuan ini meminta Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menghubungi mitra-mitranya.

"Anda bisa mengatakan tidak sekarang tetapi ketika kantong-kantong mayat keluar dari Ukraina, anda tidak ingin menjadi penentang," kata Gina Raimondo kepada mitra sekutunya.

"Lakukan hal yang benar," tambahnya.

Semua mitra AS di Eropa menandatangani kesepakatan itu dan itu sebelum invasi Rusia ke Ukraina. Demikian dikutip dari VOA pada Senin (21/3/2022).

Gina Raimondo mengatakan apa yang akhirnya mendorong kesepakatan itu dan waktu yang cepat adalah ancaman serangan Vladimir Putin dalam waktu dekat di Ukraina.

Negara-negara terkaya di dunia kecuali Tiongkok secara langsung menghadapi Vladimir Putin dengan cara yang mereka sukai.

Mereka memberlakukan sanksi di mana kekuatan ekonomi mereka berkaitan dengan kerentanan Rusia.

Rusia bergantung pada AS, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan untuk teknologi canggih dan investasi maka sekutu memutuskan hubungan ekonomi dengan Moskow.

Ini adalah "permainan strategi" yang dirancang untuk menjatuhkan Vladimir Putin. Karena investor asing menarik uang mereka sebagai tanggapan atas serangan itu. Strategi ini juga merupakan pertunjukan persatuan yang luar biasa yang dapat diuji dalam beberapa pekan mendatang oleh ketergantungan sekutu sendiri pada bahan bakar fosil.

Kelompok ekonom pada Kamis (17/3/2022) memperkirakan, negara-negara Uni Eropa telah mentransfer lebih dari $ 14,7 miliar ke Rusia untuk minyak, gas alam, dan batu bara sejak perang dimulai. Ini pada dasarnya mendanai perang Vladimir Putin. ***

Berita Terkait
News Update