ISRAEL, POSKOTA.CO.ID - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett marah pada sikap Amerika Serikat.
Hal ini rupanya dipicu niat AS untuk menyetujui permintaan Iran agar mencabut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dari daftar organisasi teroris asing (FTO). IRGC adalah pasukan paramiliter Iran.
Naftali Bennett memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mencabut sebutan teroris pada IRGC. Dia pun mengungkapkan keprihatinannya atas niat AS itu.
“Kami sangat prihatin dengan niat Amerika untuk menyetujui permintaan Iran yang keterlaluan,” ucapnya.
Dikutip dari VOA pada Senin (21/3/2022), Naftali Bennett juga menyebut IRGC sebagai organisasi teroris terbesar dan paling mematikan di dunia karena didukung Iran.
"Ini bukan hanya masalah Israel. Negara-negara lain, sekutu-sekutu Amerika di kawasan ini, setiap hari dan setiap jam berurusan dengan kelompok teroris ini,” tambahnya.
Iran menuntut penghapusan tudingan IRGC dari daftar “organisasi teroris asing” yang dilakukan pada pemerintahan Donald Trump.
Masalah ini sangat menarik Washington DC karena IRGC diyakini berada di balik ancaman spesifik dan kredibel terhadap mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan utusan pemerintahan Donald Trump untuk Iran Brian Hook. ***