Harga BBM Jenis Pertamax akan Naik, Pengamat Ini Bilang Belum Bisa: Jangan Disamakan dengan Negara Lain Dong

Selasa, 22 Maret 2022 19:04 WIB

Share
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah. (foto: ist)
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabarnya harga BBM jenis Pertamax akan naik. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, pihaknya berencana untuk melakukan penghitungan ulang harga bahan bakar minyak jenis Pertamax agar sesuai dengan nilai keekonomian karena harga saat ini membebani Pertamina.

"Ini perlu dihitung ulang supaya ada keadilan. Jangan sampai Pertamina beri subsidi besar kepada mobil mewah yang pakai Pertamax," ujar Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada Poskota.co.id, Selasa, (22/3/2022).

Menurutnya, saat ini ada 13 persen pengguna pertamax merupakan orang-orang dengan kendaraan mewah. Hal itu dikatakan oleh Arya sama saja seperti pemerintah mensubsidi orang kaya di Indonesia.

"Berdasarkan hitungan Kementerian ESDM, harga keekonomian bahan bakar RON 92 atau Pertamax adalah Rp14.500 per liter. Sementara itu harga Pertamax kini justru dijual kisaran Rp9.500 per liter itu sama seperti Pertamina mensubsidi Pertamax," tambahnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan apabila dibandingkan dengan negara lain, bahan bakar setara Pertamax harganya cukup tinggi berkisar Rp14.000 sampai Rp15.000 per liter.

Menurutnya, jika di Malaysia harga BBM setara Pertamax bisa lebih rendah karena memang disubsidi dengan kebijakan tertentu.

Di lain pihak, pengamat kebijakam publik, Trubus Rahadiansyah menilai, Indonesia tidak bisa disamakan dengan beberapa negara di Asia Tenggara terkait penerapan harga BBM Pertamax.

 

Menurutnya, Indonesia saat ini belum bisa menerapkan harga keekonomian yang mencapai Rp14.000/liter.

"Jangan samakan Indonesia dengan negara lain dong kalau soal BBM, kita belum bisa seperti itu. Kalau dinaikan dalam kondisi seperti ini yang ada masyarakat akan menangis," ujarnya kepada Poskota.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar