Seorang pria berjalan dengan sepeda di jalan yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina pada 10 Maret 2022. (Foto: AP/Evgeniy Maloletka).

Internasional

Sudah Babak Belur, Ukraina Masih Berani Fitnah Rusia Mengebom Sekolah Warga Sipil

Senin 21 Mar 2022, 05:02 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia menyerang sebuah sekolah yang terletak di kota Mariupol yang terkepung. Fasilitas itu melindungi sekitar 400 warga sipil, terutama wanita, anak-anak dan orang tua, dewan kota menuduh pada hari Minggu di sebuah pos Telegram.

“Kemarin, penjajah Rusia menjatuhkan bom di sekolah seni No 12. Diketahui bahwa bangunan itu hancur, dan warga sipil masih berada di bawah reruntuhan," klaim dewan tersebut, dikutip dari RT, Senin (21/3/2022).

Dewan tidak memperkirakan jumlah potensi korban akibat dugaan pengeboman sekolah. Tidak ada rekaman dari tempat kejadian yang menguatkan klaim telah muncul, sementara militer Rusia tetap diam tentang masalah tersebut.

Awal pekan ini, pihak berwenang Ukraina menuduh Moskow membom Teater Drama Mariupol, awalnya mengklaim bahwa lebih dari 1.000 warga sipil yang berlindung di sana telah tewas.

Laporan Ukraina tentang peristiwa tersebut, bagaimanapun, segera berubah karena ternyata lebih dari 200 warga sipil diselamatkan dari tempat perlindungan bom di bawah gedung yang hancur, sementara tidak ada yang tewas dalam insiden itu.

Militer Rusia membantah menargetkan teater sama sekali. Mereka menyalahkan pemboman pada pejuang neo-Nazi dengan resimen Azov yang terkenal kejam.

Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bahwa informasi yang dapat dipercaya dari penduduk setempat menunjukkan bahwa para militan meledakkan gedung itu sendiri untuk menjebak Rusia.

Mariupol menjadi lokasi perang kota yang intens setelah kota Ukraina tenggara terputus dan dikepung oleh pasukan reguler Rusia dan Republik Rakyat Donetsk.

Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass Donetsk dan Lugansk. 

Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan aliansi militer NATO yang dipimpin AS. 

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.(*)

Tags:
Ukraina fitnah RusiaUkraina tuduh Rusia mengebom sekolahrusiaukrainasekolahmengebom

Administrator

Reporter

Administrator

Editor