JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Khajeh Nasir al-Din Toosi (1201-1274) merupakan seorang polymath Persia dan penulis produktif yang dianggap sebagai salah satu sarjana Persia terbesar. Ia juga dikenal sebagai seorang filsuf, matematikawan, astronom, teolog, dokter, dan penulis yang produktif.
Dilansir dari Tehran Times, Sabtu (19/3/2022), Toosi lahir di Toos, wilayah Khorasan Timur Laut, Iran, pada tahun 1201 dan memulai studinya pada usia dini. Ia belajar bahasa Arab, Alquran, Hadits, Fikih Syi'ah, logika, filsafat, matematika, kedokteran, dan astronomi.
Pada usia muda, ia pindah ke Nishapur untuk belajar filsafat di bawah Farid al-Din Damad dan matematika di bawah Muhammad Hasib.
Saat pasukan Jenghis Khan menyapu tanah airnya, dia melarikan diri untuk bergabung dengan Ismailiyah dan memberikan kontribusi terpentingnya dalam sains selama ini, sementara dia berpindah dari satu benteng ke benteng lainnya. Dia akhirnya bergabung dengan barisan Hulagu (putra Jenghis Khan), setelah invasi kastil Alamut milik Hashshashin (Pembunuh) oleh pasukan Mongol.
Penguasa Mongol, Hulagu Khan, membangun sebuah observatorium di Maragheh untuk Toosi. Toosi dianggap yang pertama dari Sekolah astronom Maragheh, yang memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan astronomi. Anggota terkemuka dari sekolah itu adalah Mu'ayyad al-Din al-'Urdi dan Quthb al-Din al-Shirazi.
Toosi membuat tabel pergerakan planet yang sangat akurat seperti yang digambarkan dalam bukunya Zij-i ilkhani (Tabel Ilkhani). Buku ini berisi tabel astronomi untuk menghitung posisi planet dan nama bintang. Sistem planetnya adalah yang paling maju pada masanya dan digunakan secara luas sampai pengembangan model heliosentris pada masa Copernicus. Antara Ptolemy dan Copernicus, ia dianggap sebagai astronom paling terkemuka pada masanya.
Dia mungkin orang pertama yang memperlakukan trigonometri sebagai disiplin matematika yang terpisah dan dalam Risalahnya, tentang Segi Empat, dia adalah orang pertama yang membuat daftar enam kasus berbeda dari segitiga siku-siku dalam trigonometri bola.
Dia menemukan teknik geometris yang disebut pasangan-Toosi untuk model planetnya, yang menghasilkan gerakan linier dari penjumlahan dua gerakan melingkar.
Dia juga menghitung nilai 51" untuk presesi tahunan ekuinoks dan berkontribusi pada konstruksi dan penggunaan beberapa instrumen astronomi termasuk astrolabe. Dia memberikan eksposisi pertama yang masih ada dari seluruh sistem pesawat dan trigonometri bola.
Sebuah kawah bulan berdiameter 60 km yang terletak di belahan Selatan bulan dinamai menurut namanya sebagai "Nasireddin". Dia juga banyak menulis tentang biologi dan merupakan salah satu perintis awal sejenis evolusionisme dalam pemikiran ilmiah.(*)