Saat itu MD yang merasa risih karena disatroni terus-terusan kemudian menemui tersangka.
"Disitu tiba-tina saya disiram pakai air aki, saya juga ga tau tiba-tiba dia udah nyiapin botol yang ga taunya isinya air akit," ungkapnya.
Atas kejadian itu, MD kemudian berlari ke arah kantornya.
Diapun langsung meminta pertolongan kepada petugas security.
Alhasil, tersangka dilaporkan ke pihak kepolisian.
Sempat Alami Pelecehan Verbal
MD mengatakan, tersangka beberapa kali mengirim pesan kepada dirinya dengan sebutan sayang.
Hal tersebut membuat dirinya risih dan mengingatkan agar tidak berbuat seperti itu.
"Dia beberapa kali ngechat saya sayang mau dijemput, terus saya bilang ga usah panggil-panggil sayang. Terus dia ngechat lagi sayang mau dijemput ga? saya bilang apaansi pak ga sopan," bebernya.
Bahkan, tersangka juga kerap mengirimkan video-video jokes dari akun media sosial kepada dirinya.
Hal itu membuat MD semakin risih dengan sopir ojol tersebut.
"Dia sharing video jokes gitu, jadi dia kaya berusaha akrab sama saya tapi saya ya komunikasinya hanya sebatas antar jemput," paparnya.
Bahkan, teman MD mengira bahwa tersangka kemungkinan suka dengan dirinya dan mempunyai fantasi tersendiri, sehingga bisa melakukan hal senekat itu.
"Temen saya bilang mungkin dia suka sama lu, mungkin ada fantasi atau semacamnya. Selama ini dia emang suka kurang ajar kirim kirim video ke saya," tambah MD.
Meski demikian, namun MD mengaku tidak pernah mengalami pelecehan non verbal kepada dirinya.
Hanya saja, tersangka kerap mengomentari foto MD saat dia memposting.
"Cuma dia paling komen mba fotonya cantik, terus pernah ngajak selfi bareng," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang driver ojek online (ojol) berinisial BJ (61) diringkus polisi usai menyiramkan air aki kepada pelanggan.
Tersangka nekat melakukan hal tersebut lantaran sakit hati karena korban berhenti berlangganan.
Kajadian penyiraman air aki itu terjadi di Jalan Raya Al-Kamal, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (9/3/2022) lalu.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Slamet Riyadi menyebut korban berinisial MD (31) itu merupakan pelanggan tersangka yang sebelumnya memang berlangganan dengan tersangka.
"Pelaku merupakan seorang driver online dan korbannya seorang wanita merupakan mantan pelanggan ojeknya," ujarnya dikonfirmasi Selasa (15/3/2022).
Slamet menjelaskan, korban awalnya telah menjadi langganan penumpang kepada tersangka sejak 2020 lalu.
Kemudian pada Januari 2022, korban memutuskan berhenti berlangganan.
Karena hal tersebut, tersangka merasa kesal dengan korban.
Diapun mencoba menanyakan perihal kenapa berhenti berlangganan, namun korban tidak menjelaskan secara rinci.