Kasihan, Ada Pengungsi Ukraina Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Senin 14 Mar 2022, 20:30 WIB
Pengungsi Ukraina tiba di stasiun kereta Hendaye Prancis pada 9 Maret 2022.

Pengungsi Ukraina tiba di stasiun kereta Hendaye Prancis pada 9 Maret 2022.

POLANDIA, POSKOTA.CO.ID - Pengungsi Ukraina berusia 19 tahun dibujuk laki-laki di Polandia dengan menawarkan tempat penampungan. Tetapi kemudian malah diperkosa. Pelaku sudah ditahan.

Pengungsi itu melarikan diri dari Ukraina setelah Rusia melakukan invasi ke negaranya.  

Kisah lainnya menimpa seorang perempuan berusia 16 tahun yang diberikan janji pekerjaan dan kamar.

Kasus serupa juga ditemukan di dalam kamp pengungsi di perbatasan Medyka Polandia. Tawaran seorang laki-laki untuk memberikan bantuan hanya kepada para perempuan dan anak-anak menimbulkan kecurigaan. Saat diinterogasi polisi, dia mengubah ceritanya.

Ketika jutaan perempuan dan anak-anak melarikan diri melintasi perbatasan Ukraina saat menghadapi agresi Rusia, kekhawatiran mengenai bagaimana melindungi pengungsi yang paling rentan dari menjadi sasaran perdagangan manusia atau menjadi korban bentuk eksploitasi lainnya juga turut berkembang.

“Jelas semua pengungsi adalah perempuan dan anak-anak,” kata Kepala Komunikasi Global UNHCR Joung ah Ghedini Williams.

Dia telah mengunjungi perbatasan di Rumania, Polandia, dan Moldova, sebagaimana dikutip dari Associated Press.

“Kami khawatir tentang potensi risiko perdagangan, tetapi juga eksploitasi, eksploitasi seksual, dan kekerasan seksual. Situasi seperti inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang seperti pedagang manusia itu,” katanya.

Badan pengungsi PBB mengatakan lebih dari 2,5 juta orang, termasuk lebih dari satu juta anak-anak, telah melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang sehingga menciptakan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa. Peristiwa itu juga menjadi eksodus tercepat yang terjadi sejak Perang Dunia II.

Warga sipil dan sukarelawan di negara-negara di seluruh Eropa menyapa dan menawarkan bantuan kepada para pengungsi yang hidupnya telah hancur karena perang. Termasuk negara-negara perbatasan Rumania, Polandia, Hungaria, Moldova, dan Slovakia.

Bantuan itu berupa tempat tinggal gratis, transportasi gratis, peluang kerja, dan bentuk bantuan lainnya.

Polisi di Wrocław Polandia mengatakan pada Kamis (10/3/2022) bahwa mereka menahan seorang tersangka berusia 49 tahun atas tuduhan pemerkosaan.

Sebelumnya dia diduga menyerang seorang pengungsi Ukraina berusia 19 tahun yang dia bujuk dengan tawaran bantuan melalui internet. Tersangka bisa menghadapi ancaman hingga 12 tahun penjara karena melakukan kejahatan brutal, kata pihak berwenang.

"Dia bertemu perempuan itu dengan menawarkan bantuannya melalui portal internet," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

“Perempuan itu melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang, tidak berbicara bahasa Polandia. Dia memercayai seorang pria yang berjanji untuk membantu dan melindunginya. Sayangnya, semua ini ternyata merupakan manipulasi yang menipu,” tukas polisi. ***

Berita Terkait

News Update