AS, POSKOTA.CO.ID - Rusia menuduh Ukraina memiliki laboratorium senjata biologis dengan dukungan Amerika Serikat.
Atas permintaan Rusia maka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar sidang yang dihadiri 15 negara anggotanya untuk membahas hal itu pada Jumat (11/3/2022).
PBB mengaku tidak tahu-menahu soal program senjata biologis di Ukraina seperti yang dituduhkan Rusia. Demikian dikutip dari Reuters.
Perwakilan Tinggi PBB untuk Perlucutan Senjata Izumi Nakamitsu mengatakan dalam sidang itu bahwa PBB "tidak tahu" tentang program senjata biologis di Ukraina.
Para anggota DK PBB di sidang itu menganggap tuduhan Rusia itu sebagai "kebohongan" dan "omong kosong".
Mereka juga menggunakan kesempatan itu untuk menguatkan dugaan bahwa Rusia telah dengan sengaja menyasar dan membunuh ratusan warga sipil di Ukraina lewat invasi.
Duta besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menegaskan lagi tuduhan Moskow yang tanpa bukti bahwa Ukraina telah mengoperasikan laboratorium senjata biologi dengan dukungan Departemen Pertahanan AS Pentagon.
Pentagon berdasarkan perjanjian pada 2005 telah membantu sejumlah laboratorium kesehatan publik di Ukraina dengan teknologi penelitian dan dukungan bagi peningkatan keamanan terhadap penyakit berbahaya.
Upaya tersebut juga telah mendapatkan dukungan dari negara-negara lain dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Duta besar AS untuk PBB Linda Thomas Greenfield mengatakan Washington sangat prihatin dengan upaya Rusia memanfaatkan sidang itu untuk menutupi tindakannya sendiri yang menggunakan senjata biologi dan kimia di Ukraina.
"Rusia memiliki rekam jejak salah menuduh negara-negara lain atas pelanggaran yang dilakukan oleh Rusia sendiri," kata Linda Thomas Greenfield.
Dia melanjutkan,"Kami memiliki keprihatinan yang serius bahwa Rusia mungkin berencana memakai bahan kimia atau biologi terhadap rakyat Ukraina." ***