DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Jalan Siwagandu (Lapangan Pengorengan), Pancoran Mas, Kota Depok, Kamis (10/3/2022) tengah malam, memberikan arahan dan identifikasi antisipasi kejahatan tawuran.
Kedatangan orang nomor satu di jajaran kepolisian Polda Metro Jaya tersebut berinisiatif atas keinginan sendiri untuk melihat langsung wilayah-wilayah yang rawan gangguan kamtibmas salah satunya kejadian tawuran di daerah Kecamatan Pancoran Mas,Kota Depok, pada Minggu (6/3/2022) dini hari, hingga membuat warga tiga orang terluka bacok.
"Kedatangan malam ini ke Lapangan Penggorengan Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok untuk identifikasi,diskusi, serta memberikan arahan kepada anggota Polsek setempat bagaiaman bisa mengambil langkah agar aksi tawuran dapat bisa dicegah," ujarnya usai viral vidio plog Kapolda Metro Jaya di group masyarakat dan Instagram Depok 24 jam, Jumat (11/3/2022) pagi.
Kapolda Irjen Fadil Imran meminta kepada masyarakat serta jajaran Polsek khususnya untuk dapat segera mengambil langkah pencegahan bersama.
"Bersama-sama dengan masyarakat dan Polsek dapat mengambil langkah sigap untuk dapat menangkal aksi-aksi kerawanan terutama tawuran supaya dapat dihindarkan," ujar mantan Kapolda Jawa Timur ini.
Pelaku Telah Dibekuk
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan dalam waktu singkat anggotq Tim Buser Polres Metro Depok telah meringkus delapan remaja dalam kasus pengeroyokan terhadap tiga orang warga di wilayah Cagar Alam, Pancoran Mas Kota Depok.
"Kedelapan pelaku ini tergabung dalam tiga kelompok gengster berbeda yang telah melakukan penganiayaan terhadap tiga warga," ujarnya didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno kepada wartawan.
Ketiga korban yaitu Sumarto, Ihwan Ampulembang, dan Imam Sudiro rata-rata mengalami luka bacok di sekujur tubuh sudah dalam keadaan lebih baik perawatan di rumah.
"Delapan pelaku berhasil kita tangkap yaitu pada malam setelah kejadian kita tangkap empat dan pada esok hari empat lagi bisa kita tangkap," tuturnya.
Perwira jebolan Akpol 1992 tersebut menuturkan ada empat orang yang menjadi eksekutor dan sisanya yaitu tiga lagi masih buron.
Delapan remaja ini diketahui berasal dari kelompok atau geng berbeda, mereka menyebutnya, Geng Tanjok (Tangga Pojok), Geng Rasrek, Geng Crime, dan Geng Casino.
“Jadi mereka ini janjian dengan musuh dari kelompok lain. Kemudian melintas di TKP dan ada masyarakat di lokasi langsung diserang sambil bilang 'ini orang yang gue cari'. Padahal itu salah sasaran hingga menyebabkan tiga warga jadi korban,” jelas Kombes Imran.