Klausul Pertahanan Bersama Diserukan Swedia dan Finlandia Jelang Pertemuan Pemimpin Uni Eropa

Rabu 09 Mar 2022, 20:30 WIB
Magdalena Andersson

Magdalena Andersson

SWEDIA, POSKOTA.CO.ID - Klausul pertahanan timbal balik Uni Eropa jika terjadi serangan militer diandalkan Swedia dan Finlandia.

Pernyataan ini datang dari Perdana Menteri Swedia pada Selasa (8/3/2022) di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat.

Baik Swedia maupun Finlandia bukan anggota NATO.

Perdana Menteri Magdalena Andersson kepada para wartawan mengatakan kedua negara itu menulis surat bersama untuk mengingatkan negara-negara anggota lainnya tentang deklarasi solidaritas Uni Eropa dalam Perjanjian Lisbon.

Mereka menulis ini menjelang pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Versailles.

Magdalena Andersson menuturkan,"Negara-negara Uni Eropa lainnya untuk mendukung dan memberikan bantuan, dengan segala cara yang memungkinkan ketika negara anggota berada di bawah serangan bersenjata."

Hal ini sesuai Klausul Pasal 42 dalam perjanjian tahun 2009.

Namun kondisi yang tepat dari solidaritas militer Uni Eropa tersebut, mirip dengan pasal 5 NATO, tetap tidak jelas. Apakah hal itu diwajibkan menjadikan solidaritas militer masih diperdebatkan.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran di Finlandia dan Swedia yang berbatasan dengan Rusia.

Kedua negara itu secara resmi menganut kebijakan non blok meski keduanya telah menjadi mitra NATO sejak pertengahan 1990-an dan beralih pada netralitas pada akhir Perang Dingin.

Baik Swedia maupun Finlandia untuk saat ini telah mengesampingkan pengajuan keanggotaan masing-masing pada NATO meskipun diskusi di parlemen telah dimulai di Helsinki. ***

Berita Terkait

News Update