Pejabat Ukraina: Brigade Internasional Nantinya Dapat Kewarganegaraan

Rabu 09 Mar 2022, 20:30 WIB
Pasukan Ukraina mengambil posisi di luar fasilitas militer saat dua mobil terbakar di sebuah jalan di Kyiv Ukraina pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Pasukan Ukraina mengambil posisi di luar fasilitas militer saat dua mobil terbakar di sebuah jalan di Kyiv Ukraina pada Sabtu, 26 Februari 2022.

UKRAINA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada bulan lalu meminta relawan untuk bergabung dengan “Brigade Internasional” guna berperang melawan Rusia

Relawan asing yang bergabung dengan pasukan Ukraina dalam perang melawan Rusia akan diberikan kewarganegaraan oleh pemerintah Ukraina jika mereka mau, kata seorang pejabat pemerintah Ukraina.

Wakil Pertama Menteri Dalam Negeri Yevhen Yenin menyebutkan pendukung yang melakukan perjalanan ke Ukraina dan mendaftar ke pasukan relawan akan menerima kartu militer dari layanan Penjaga Perbatasan negara dan di masa depan para relawan akan berada di antara sekelompok warga negara asing yang memenuhi syarat untuk mencari kewarganegaraan. Demikian Ukrinform melaporkan seperti dikutip dari Fox News pada Rabu (9/3/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bulan lalu mengumumkan untuk membentuk relawan "Brigade Internasional" untuk bergabung dengannya dalam perang melawan Rusia.

Pengumuman itu datang bersamaan dengan nada frustrasi tentang komunitas internasional dan kurangnya bantuan mereka.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menjelaskan bahwa pasukan tempur akan mempertahankan Ukraina dan ketertiban dunia sebagai bagian dari Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina.

Lebih dari 20 ribu relawan dari 52 negara telah mendaftar untuk berperang di Ukraina sejak pengumuman pada 27 Februari lalu menurut Dmytro Kuleba pada Minggu seperti dilaporkan Time.

Para pejuang telah bergabung dari negara-negara Eropa. Termasuk Polandia, Denmark, dan Latvia, yang pemerintahnya telah memungkinkan warganya untuk lebih mudah bergabung dalam pertempuran.

Time melaporkan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mendorong warga untuk bergabung dalam pertempuran selama konferensi pers pada 27 Februari. Mette Frederiksen menyebutnya "pilihan yang bisa dibuat siapa pun."

Pada 28 Februari, pemerintah Latvia juga mendorong warganya untuk terlibat.

"Warga negara kami yang ingin mendukung Ukraina dan secara sukarela melayani di sana untuk mempertahankan kemerdekaan Ukraina dan keamanan bersama kami harus dapat melakukannya," kata anggota parlemen Latvia Juris Rancanis, menurut laporan tersebut.

Berita Terkait

News Update