Panas, Korea Selatan Beri Tembakan Peringatan ke Kapal Patroli Korea Utara

Selasa 08 Mar 2022, 21:00 WIB
Kapal Patroli Korea Selatan di dekat pulau Baekryeong Korea Selatan pada 29 Maret 2010.

Kapal Patroli Korea Selatan di dekat pulau Baekryeong Korea Selatan pada 29 Maret 2010.

KOREA SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal patroli Korea Utara.

Peristiwa ini terjadi akibat kapal patroli Korea Utara itu sempat melintasi perbatasan laut yang disengketakan sewaktu mengejar kapal Korea Utara yang tidak bersenjata.

Kapal patroli Korea Utara itu melintasi apa yang disebut Garis Batas Utara pada Selasa (8/3/2022) sewaktu mengejar kapal di perairan dekat Pulau Baekryeong, Korea Selatan.

Kapal patroli Korea Utara itu mundur setelah kapal angkatan laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan menurut Kementerian Pertahanan Seoul dan kantor Kepala Staf Gabungan Militer.

Militer Korea Selatan menangkap kapal Korea Utara yang dikejar oleh kapal patroli itu dan menginterogasi tujuh awaknya.

Angkatan Laut Korea Selatan sering melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal-kapal Korea Utara yang melintasi perbatasan laut kedua negara yang tidak ditandai dengan baik. Tetapi ada juga beberapa bentrokan mematikan selama bertahun-tahun.

Korea Selatan menyalahkan Korea Utara atas serangan terhadap kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 pelaut pada 2010. Namun Korea Utara membantah bertanggung jawab.

Korea Selatan telah berpatroli di perairan di sekitar Garis Batas Utara itu selama puluhan tahun setelah perbatasan itu ditetapkan komando PBB pada akhir Perang Korea 1950-53.

Korea Utara tidak mengakui garis itu dan bersikeras pada batas yang merambah jauh ke perairan yang saat ini dikuasai Korea Selatan.

Peristiwa pada hari Selasa (8/3/2022) terjadi di tengah ketegangan baru yang dipicu oleh uji coba misil Korea Utara yang dipercepat tahun ini. Termasuk peluncuran pada hari Sabtu lalu yang menurut Korea Utara menguji teknologi untuk satelit intelijen yang sedang dikembangkannya.

Peristiwa itu terjadi sehari sebelum rakyat Korea Selatan memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden yang berlangsung sengit.

Kampanye presiden telah ditandai oleh pertikaian sengit antara para kandidat utama mengenai apakah Korea Selatan harus menjalin hubungan dengan Korea Utara atau mengambil sikap yang lebih keras terkait ancaman nuklirnya.

Negosiasi nuklir antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah terhenti selama tiga tahun.

Ini akibat ketidaksepakatan atas pelonggaran sanksi yang melumpuhkan yang dipimpin AS terhadap Korea Utara sebagai imbalan atas langkah-langkah menuju perlucutan senjata nuklirnya. ***

Berita Terkait
News Update