TIONGKOK, POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying tampil dalam video berdurasi satu menit.
Dalam video itu Hua Chunying mendesak perdamaian di Ukraina. Video itu telah meraih 19.100 likes atau tanda suka di media sosial WeChat.
“Kalau Anda melihat dua orang bertengkar dan akan berkelahi, apakah Anda memberi mereka senjata? Atau membantu mereka dahulu menyelesaikan masalahnya serta mengkaji apa yang terjadi sebelumnya? Saya kira konsep itu sangat sederhana.” Kata Hua Chunying dalam video itu.
Pernyataan Hua Chunying itu berasal dari sebuah konferensi pers kementerian itu pada pekan lalu usai pasukan Rusia masuk ke Ukraina pada 24 Februari.
Rekaman itu kemudian dikutip Televisi Pusat Tiongkok dan penonton kemudian menyebarkannya lewat WeChat. Ini adalah contoh bagaimana mesin pesan Beijing beroperasi. Demikian dilansir dari VOA pada Selasa (8/3/2022).
Komentar Hua Chunying dan pesannya kini menyebar cepat dari media tradisional ke media sosial. Ini juga terjadi pada berita-berita terkait Ukraina dan bagaimana berita itu meluas di Tiongkok selama 10 hari terakhir, kata para analis.
Menurut para pengamat, media masa yang dioperasikan negara dan media sosial yang dipantau negara membatasi liputan perang sebagai bagian dari usaha Tiongkok menjaga perdamaian dan mendukung hak Rusia untuk mempertahankan kepentingannya.
Mereka menggunakan sebutan Rusia untuk perang ini yaitu “operasi militer khusus,” dan bukan kata “invasi” seperti yang umum ditemukan di Barat.
Para analis mengatakan media dalam negeri telah diberi perintah khusus tentang bagaimana menggambarkan konflik ini.
Media masa dalam negeri Tiongkok diperintahkan untuk tidak meliput berita yang tidak bagi menguntungkan Rusia.
Radio Free Asia melaporkan bahwa ini terjadi sejak hari pertama invasi Rusia ke Ukraina. ***