Prancis Minta Perusahaan Mereka Tak Tinggalkan Rusia

Minggu 06 Mar 2022, 17:25 WIB
Prancis (Ilustrasi)

Prancis (Ilustrasi)

PRANCIS, POSKOTA.CO.ID - Tidak ada perusahaan besar Prancis yang memutuskan hubungan dengan Rusia karena konflik Ukraina.

“Kami diingatkan bahwa setiap perusahaan memiliki hak untuk secara independen menentukan strateginya di pasar Rusia,” kata salah satu peserta pertemuan di Istana Elysee pada Sabtu (5/3/2022) seperti dikutip dari Le Figaro.

“Menteri Ekonomi dan Keuangan Bruno Le Maire mengatakan bahwa sekarang lebih baik menghentikan bisnis daripada meninggalkan negara itu dengan terburu-buru secara sepihak dan tanpa peringatan siapa pun,” tambah sumber itu.

Kutipan yang dilaporkan dari Menteri Keuangan Prancis sangat bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya tentang masalah ini.

“Kami akan menghantam bank-bank Rusia. Kami ingin mengisolasi Rusia secara finansial. Kami ingin memutuskan semua hubungan antara Rusia dan sistem keuangan global,” kata Bruno Le Maire pada pertemuan para Menteri Keuangan Uni Eropa pada 25 Februari.

Perwakilan dari perusahaan besar Prancis, termasuk Societe Generale, Engie, Airbus, Safran, Arianespace, Thales, Eramet, Air Liquide, Danone dan Auchan, dilaporkan diundang untuk menghadiri pertemuan pada Jumat malam.

Menurut publikasi tersebut, sejauh ini tidak satu pun dari 15 bisnis besar Prancis yang beroperasi di Rusia meninggalkan negara itu.

Selama seminggu terakhir, sejumlah perusahaan Barat telah mengumumkan rencana untuk keluar dari pasar Rusia sebagai akibat dari sanksi besar yang diberlakukan terhadap negara itu atas invasinya ke Ukraina. Bisnis lain, termasuk penjual furnitur Swedia IKEA dan merek pakaian H&M Group telah menutup sementara toko dan menghentikan penjualan daring mengingat peristiwa terbaru. ***

Berita Terkait

News Update