JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Paus Fransiskus menolak pernyataan Rusia bahwa pihaknya melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina. Sebaliknya, Paus mengatakan negara itu sedang dihantam perang.
“Di Ukraina, sungai darah dan air mata mengalir. Ini bukan hanya operasi militer tetapi perang yang mengarah pada kematian, kehancuran, dan kesengsaraan,” kata Paus dalam pidato mingguannya kepada orang banyak yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, dikutip dari Reuters, Ahad (6/3/2022).
Sebelumnya, Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska, juga mengungkap aksi rahasia Vladimir Putin yang bakal mengancam dunia.
Zelenska dilaporkan kembali angkat bicara terkait krisis yang dialami negaranya akibat serangan invasi Rusia yang tak berkesudahan sejak 24 Februari 2022.
Mengerikannya, Zelenska mengklaim tak akan ada tempat yang benar-benar aman di dunia ini jika Putin merealisasikan aksi rahasianya itu.
Istri dari Presiden Ukraina itu mengatakan bahwa Putin sudah memberi kode keras tentang terjadinya perang nuklir yang akan dilancarkannya.
"Jangan diam saja! Beri tahu dunia bahwa Putin mengancam akan memulai perang nuklir, dan jika dia lakukan itu, tidak akan ada tempat aman lagi di dunia ini," tegas Zelenska.
Zelenska juga meminta agar dunia tak hanya melontarkan kata-kata omong kosong tentang bagaimana mereka harus membantu Ukraina.
Ia menegaskan jika negaranya tak butuh diselamatkan, tapi hanya butuh dukungan dan tindakan nyata dari internasional.
Zelenska lantas menuntut kepada ibu negara di seluruh dunia agar berani mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam konteks ini, konflik yang terjadi di Ukraina sekarang bukanlah sekadar operasi khusus sebagaimana dinyatakan oleh Putin, melainkan adalah perang.
“Bicaralah! Apa yang terjadi di Ukraina bukanlah "operasi militer khusus", seperti yang dikatakan Putin, tetapi perang skala penuh, di mana agresornya adalah Federasi Rusia,” kata Zelenska. (*)