ADVERTISEMENT

Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Sumbar, Menko PMK: Percepat Validasi Data Pengungsi

Jumat, 4 Maret 2022 21:25 WIB

Share
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau ke lokasi terdampak bencana gempa bumi di Provinsi Sumatera Barat. (foto: ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau ke lokasi terdampak bencana gempa bumi di Provinsi Sumatera Barat. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau ke lokasi terdampak bencana gempa bumi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (3/3/2022). 

Menko PMK didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto.

Sebagaimana diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 dengan kedalaman 10 km mengguncang wilayah Provinsi Sumbar pada Jumat (25/2/2022) dengan titik episenter gempa berada di Pasaman. Gempa juga dirasakan lima kabupaten lain yang turut terdampak dan sampai saat ini masih seringkali terjadi gempa susulan namun dengan kekuatan magnitudo yang lebih lemah.

Adapun data total korban per 2 Maret 2022 pukul 21.00 WIB, 13 orang meninggal dunia, 29 luka berat, 86 luka ringan, 15.553 jiwa mengungsi. Sementara infrastruktur terdampak 3.094 rumah rusak, 29 rumah ibadah, 33 sekolah, 10 fasilitas layanan kesehatan, dan 5 perkantoran.

Menko PMK mengingatkan bahwasanya masa tanggap darurat bencana akan berakhir pada 10 Maret mendatang. Ia meminta kepada pemerintah daerah dan juga para pihak terkait agar dapat segera mempercepat proses validasi data pengungsi.

"Perlu segera dilakukan percepatan data validasi pengungsi. Ini kaitannya dengan bantuan-bantuan yang akan diberikan kepada mereka (pengungsi), termasuk uang tunggu," ucap Menko PMK.

Dijelaskan, para pengungsi nantinya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa uang tunggu. Bantuan uang sebesar Rp500 ribu per-KK perbulan itu diberikan selama berada di hunian sementara sambil menunggu nantinya hunian tetap akan kembali dibangun.

"Percepatan pendataan kerusakan infrastruktur termasuk fasilitas umum juga sangat dibutuhkan. Dengan begitu kita harapkan tanggal 10 Maret, akhir dari batas tahap tanggap bencana itu selesai, data-data ini sudah final agar tahap selanjutnya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bisa dilakukan secepat mungkin," kata Muhadjir.

Berdasarkan hasil pantauan selama kunjungan, pelaksanaan tanggap darurat mulai dari pencarian dan pertolongan terhadap korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, penanganan kesehatan dan pemulihan dini sudah berjalan baik. Hanya sarana untuk kebersihan, sanitasi dan MCK di tempat pengungsian masih belum tercukupi.

"Tadi saya langsung telepon ke Pak Sekjen KemenPUPR untuk bisa segera disiapkan oleh PUPR, di samping tentu saja ada bantuan-bantuan dari instansi. Mungkin saja termasuk TNI/Polri, kalau ada MCK mobile yang bisa ditarik untuk mendukung kebutuhan MCK di tempat-tempat pengungsi, agar segera dikirim," tuturnya. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT