POSKOTA.CO.ID - Sejumlah upaya untuk mengembangkan usaha dilakukan Tiaz Annisa (36) pemilik UMKM Empat Saudara yang menyuguhkan salah satu produk andalan yakni Oseng Mercon Daging Sengkel Sapi.
Tiaz mengatakan, sudah merintis produk oseng mercon yang merupakan kuliner khas daerah Yogyakarta itu, sejak 2019. Hal tersebut tak lepas dari peran almarhum suaminya yang sempat memasak oseng mercon dengan rasa begitu nikmat.
“Saya minta dibikinin oseng mercon, kata suami saya ‘Ya sudah bikin deh bahan-bahannya, entar saya masakin,’ akhirnya saya bikin bahannya, suami saya masak, eh ternyata enak,” kata Tiaz kepada Poskota.co.id, Kamis (4/2/2022).
Lantas, ketika hidangan oseng mercon buatan mendiang suaminya dicicipi oleh keluarga, dan mendapat respons positif, Tiaz akhirnya memiliki ide untuk merintis usaha kuliner oseng mercon.
“Karena saya enggak punya tempat untuk bikin warung makan terus enggak punya modal juga kalau misalnya sewa tempat untuk dibuat restoran, akhirnya kami putuskan untuk menjual dalam bentuk kemasan,” ujar Tiaz.
Dari situ, Tiaz bersama sang suami bekerja keras untuk membangun usaha kuliner oseng mercon. Terlebih lagi, sebelum merintis usaha tersebut, pada 2018, Tiaz dan suami mengalami musibah lantaran perusahaan yang dibangun mengalami kebangkrutan.
Sehingga keluarga Tiaz sempat mengalami guncangan ekonomi. Lantas, untuk mengembalikan perekonomian keluarga yang sempat anjlok tersebut Tiaz dan mendiang suaminya berpikir keras untuk dapat merintis usaha yang menguntungkan namun juga memberi kepuasan bagi pelanggan.
.jpeg)
Salah satu produk Oseng Mercon Daging Sengkel Sapi. (foto: ist)
Pada mulanya, karena oseng mercon adalah kuliner basah, maka cenderung bakal cepat basi. Tiaz pun ingin agar produk oseng mercon dapat bertahan lama, maka dari itu, ditemukanlah metode sterilisasi yang mampu membuat produk oseng merconnya bertahan dua minggu atau maksimal satu bulan.
“Dengan sterilisasi itu, makanan saya bisa bertahan 14 hari, maksimal satu bulan lah di suhu ruang. Jadi kalau misalnya kami mau kirim ke luar kota, lebih aman, enggak cepat basi,” ungkap Tiaz.
Kemudian, kata Tiaz, produk oseng mercon buatannya, memiliki ciri khas tersendiri, yaitu menggunakan daging sengkel sapi. Sebab, menurut dia, daging sengkel lebih rendah lemak sehingga lebih aman untuk dikonsumsi bagi konsumen yang takut terkena penyakit kolesterol tinggi.
“Karena kebetulan suami saya enggak suka makanan berlemak, kalau koyor itu kan lemak ya takut kolesterol atau segala macam lah, akhirnya daging yang enak tapi kayak enggak ada lemaknya, dicari-cari ketemu lah daging sengkel ini,” tuturnya.
Tak sampai di situ, Tiaz dan suami, pada mulanya, selain mendapat respons positif soal rasa dari pelanggan, mereka juga mendapat keluhan soal harga yang menurut pelanggan cukup mahal. Namun, Tiaz akhirnya menentukan bahwa produk oseng mercon yang dia rintis, memiliki segmentasi pelanggan tersendiri.
“Marketnya untuk ekonomi menengah ke atas. Kalau menengah ke bawah pada bilang kemahalan. Kalau kami melihat produk serupa dari kompetitor, memang kayaknya harganya kami paling mahal, tapi kayaknya kalau mereka enggak bisa tahan sampai di atas dua minggu,” jelas Tiaz.
Tersebar ke Mancanegara
Tiaz mengaku, produk oseng mercon daging sengkel sapi miliknya sudah pernah tersebar di Indonesia maupun mancanegara seperti Amerika Serikat, Hongkong, Malaysia, Taiwan, dan Singapura.
Hal itu berhubungan dengan strategi pemasaran yang dilakukan Tiaz yang menggandeng food blogger ternama dan reseller.

Oseng Mercon Daging Sengkel Sapi buatan Tiaz Annisa dalam kemasan. (foto: ist)
Menurut dia, dari ulasan food blogger tersebut, membuat produknya bisa diketahui oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Sebab, ketika produknya sudah diulas oleh para food blogger dengan follower (pengikut) yang banyak di media sosial, maka dengan mudah khalayak mengetahui kenikmatan rasa dari oseng mercon buatan Tiaz.
“Awalnya memang dulu itu kita memakai jasa food blogger ya, untuk memperkenalkan produk ini, jadi berhubung follower food blogger ini sudah banyak dan tersebar di Indonesia, makanya dari situlah mulai banyak yang pesan, dari Aceh, dari Medan, dari Papua,” jelas Tiaz.
“Sampai akhirnya ada follower food blogger itu terus akhirnya follow akun (media sosial) oseng mercon terus nanya-nanya bisa gak kirim ke Hongkong, bisa nggak ke Malaysia, ya akhirnya kami menyanggupi, saya bilang bisa, asal biaya ongkos kirimnya mereka yang tanggung,” imbuhnya.
Lihat juga video “Bobol 2 Toko Waralaba di Lebak, Pria Asal Malimping Ini Terancam 9 Tahun Bui”. (youtube/poskota tv)
Di sisi lain, reseller juga berperan penting guna memperkenalkan serta mengembangkan usaha kuliner oseng mercon Tiaz sehingga bisa merambah ke pasar yang lebih luas.
“Kadang dari reseller ini yang pelanggannya mereka ada di luar negeri terus mereka jual lagi ke luar negeri, jadi kemarin lumayan ada yang beberapa kali ke USA (Amerika Serikat) dan Eropa,” ungkapnya.
Untuk saat ini, harga oseng mercon daging sengkel sapi kemasan 200 gram buatannya dipatok seharga Rp86 ribu.
“Kalau dulu Rp75 ribu, kalau sekarang sudah naik, Rp86 ribu. Jadi tergantung harga bahan baku daging sama cabai rawit kan, kalau harganya naik kita ikut baik, kalau turun ya kami juga ikut turun,” ungkapnya.
Adapun jika pelanggan ingin lebih mengetahui kuliner oseng mercon siap saji buatan Tiaz dapat kunjungi ke akun Instagramnya @osengmerconsengkel. (ardhi/yo)