Suami Ditusuk Paman Pakai Keris di Balaraja, Istri Korban Teriak Histeris Minta Tolong

Jumat 25 Feb 2022, 17:12 WIB
TKP pembunuhan. (Foto/Veronica)

TKP pembunuhan. (Foto/Veronica)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - MH, tetangga rumah SMS, 29 tahun yang tewas di tusuk pamannya sendiri mengaku mendengar terikan histeris dari istri korban.

MH yang saat itu sedang tertidur pulas mendengar istri korban menangis dan berteriak minta tolong.

"Teriaknya tolong ada pembunuhan. Tolong, tolong suami saya dibunuh," katanya saat ditemui di kediamannya, Jumat (25/2).

Setelah mendengar suara minta tolong tersebut, lanjut MH dirinya segera membangunnya suaminya untuk segera keluar rumah.

"Pas keluar udah ramai tetangga yang lain dan ternyata korban sudah tergeletak dengan bayak darah,".

Tidak lama kemudian, MH melihat petugas kepolisian datang dan segera membawa korban ke rumah sakit serta mengamankan rumah tersebut.

"Tidak lama polisi datang. Saya dan suami langsung masuk karena takut kebawa-bawa. Soalnya kita juga tidak tahu apa-apa," pungkasnya.

Diketahui, JSR (31) seorang paman yang tinggal di Villa Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang tega membunuh ponakannya sendiri, SMS (29).

Kepada penyidik, JSR mengaku sakit hati karena sempat ditagih hutang sebesar Rp 10 juta oleh korban.

Tersangka Panik Usai Bunuh Keponakan

JSR, 31 tahun, pelaku pembunuhan terhadap SMS, 29 tahun yang merupakan ponakannya sendiri langsung kabur usai menusuk korban pakai keris.

Pelaku yang bingung usai menusuk korban sebanyak dua kali di bagian dada kanan dan tangan sebelah kiri langsung pergi dari rumah tersebut.

"Melihat korban bersimbah darah pelaku panik dan meninggalkan senjata tajam jenis keris tersebut di lokasi," kata Kanit Reskrim Polsek Balaraja, Ipda Jarot Sudarsono, Jumat (25/2).

Saat korban di tusuk oleh pelaku, lanjut Jarot, istri korban langsung keluar rumah dan berteriak minta tolong kepada tetangga sekitar.

"Istrinya teriak-teriak minta tolong. Tapi saat warga datang korban sudah terkapar dan pelaku sudah melarikan diri," tambahnya.

Diketahui, saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan dan akan dikenakan Pasal 340 KUHPidana tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia dengan ancaman 20 tahun penjara.

Hal ini, setelah ia membunuh sang keponakan SMS (29) dikediamannya Bumi Asri Saga, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, pada pukul 02.00 WIB dini hari.

Kronologi Pembunuhan

Kanit Reskrim Polsek Balaraja Ipda Jarot Sudarsono mengatakan, menurut keterangan istri korban, pelaku tiba-tiba datang dan sudah membawa senjata tajam sejenis keris.

“Intinya dia dobrak rumah, langsung masuk ke arah kamar. Pas masuk kamar itu pisau sudah terbuka dari sarungnya dengan posisi pisau di tangan kanan dan sarungnya di tangan kiri," katanya, Jumat (25/2).

Setelah melihat pelaku membawa senjata, istri korban sempat menahan pintu kamar dibantu oleh korban.

Namun, karena tenaga pelaku cukup kuat, keduanya terdorong dan pintu terbuka.

"Sempat dorong-dorongan dengan si korban dan istri korban, dorong-dorongan pintu kamar. Masuk langsung tusuk dada korban," terangnya.

Jarot mengatakan, saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD Balaraja dan sedang menunggu otopsi.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui kejadian sebanarnya dari kasus tersebut.

“Saat ini lagi diurusi otopsinya dulu, nanti diinformasikan," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pria berinisial SMS, 29 tahun tewas di rumahnyanya sendiri usai di tusuk oleh JSR.

Diketahui, korban dan pelaku masih memiliki hubungan keluarga.

Kanit Reskrim Polsek Balaraja Ipda Jarot Sudarsono membenarkan peristiwa tersebut.

Kejadian itu terjadi di Perumahan Bumi, Asri Saga, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jumat, (25/2) pukul 02.00 WIB.

“Iya benar tewas terbunuh. Ditusuk menggunakan senjata tajam sejenis keris,” kata Jarot saat ditemui di Mapolsek Balaraja.

Jarot menceritakan kejadian itu bermula saat SMS dengan istrinya, JS tengah tidur dirumahnya.

Tiba-tiba pelaku datang membawa sajam langsung menusukkan ke tubuh korban hingga tewas.

Perihal penyebab dari pembunuhan, Jarot mengatakan, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut.

“Nah itu yang masih kita dalami. Karena kalau kita tanya kepada istri, nggak ada masalah. Makanya sedang kita coba dalami,” pungkasnya. (Veronica Prasetio)

Berita Terkait
News Update